Markus 16:15-18

Keraguan adalah sikap tidak percaya akan suatu kebenaran sebuah pernyataan. Ambil contoh, berapa banyak dari ibu rumah tangga yang bicara kepada anaknya, “Dek, mangkok isi sop ayam ini masih panas. Jangan dipegang ya.” Bagaimana respon anaknya? Lebih banyak prosentasenya anak itu akan memegang mangkok isi sop ayam itu. Dan jika memang anak itu memegang mangkok dan memang panas, anak itu akan berkata, “Iya ya ini panas ma..” Mamanya akan bilang, “Kan mama udah bilang itu panas mangkoknya.”

Keraguan itu ternyata bukan hanya dialami oleh anak kecil, tetapi juga mendarah daging hingga anak itu beranjak dewasa, bahkan sampai usia lanjutpun, ada banyak keraguan di dalam hati. Di dalam kisah kitab Markus, beberapa murid ragu terhadap peristiwa kebangkitan Yesus. Ini ironis sekaligus membahayakan. Para murid yang sudah tiap hari bersama Yesus, sudah mendengar kotbah Yesus, sudah juga mendengar perkataan bahwa Yesus akan bangkit pada hari ketiga, tetap tidak percaya akan berita kebangkitan Yesus.

Ini bahaya karena keraguan para murid itu adalah keraguan terhadap kebangkitan Yesus dan kebangkitan Yesus adalah salah satu inti iman Kristen. Bagaimana para murid menyebarkan Injil, jika mereka ragu dan tidak percaya akan berita kebangkitan Yesus. Inilah mengapa Yesus langsung menampakkan diri-Nya dan menegur mereka. Tugas dan mandat yang Tuhan berikan kepada para murid tentang pemberitaan Injil harus didasari dengan keyakinan teguh bahwa Yesus telah bangkit dari maut dan Yesus hidup berkuasa sampai selamanya.

Kini, tugas dan mandat itu, Tuhan berikan bagi kita masa ini. Banyak orang tidak mau pergi bermisi. Banyak orang takut untuk memberitakan Injil. Salah satu sebabnya mungkin ada keraguan terhadap Yesus yang bangkit dan hidup. Solusinya adalah mintalah kepada Tuhan agar menerangi hatimu dengan iman bahwa Yesus bangkit, sekaligus minta keberanian dan kuasa untuk pergi bermisi, memberitakan Injil Kerajaan Allah kepada semua orang. Biarlah tanda-tanda yang Tuhan janjikan itu, juga terjadi dalam hidupmu, ketika engkau memberitakan Injil kemanapun engkau pergi.

Amin. Soli Deo Gloria.

Pdt. Pieter S.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *