LUKAS 12:49-53
Sepengetahuan kita kedatangan Yesus disambut, dengan sukacita & kegembiraan, kenapa? Karena Yang datang adalah Sang Raja Damai (Yesaya 9:5 …. dan namanya disebutkan orang penasehat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai,..”) bahkan mungkin tidak terbersit sedikitpun dibenak kita bahwa kedatangan Yesus adalah untuk membawa pemisahan & pertentangan (Lukas 12:51 ”Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa Damai diatas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan).
Ternyata ada fakta yang harus dipahami & diterima oleh kita semua bahwa kedatangan Yesus selain sebagai Raja yang membawa Damai juga sekaligus membawa pemisahan & pertentangan. (Lukas 2:34 “sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan”)
Nah apa yang dimaksudkan dengan kedatangan Tuhan Yesus membawa pertentangan? Jangan diartikan bahwa Tuhan Yesus menghendaki perpecahan, pertikaian & kerusuhan, meski dari awal kelahiran-Nya sudah menimbulkan tragedi kemanusiaan dimana pembantaian bayi laki-laki dibawah 2 tahun terjadi, ini akibat ketakukan Herodes, atas kelahiran seorang Raja yang dia pikir akan merebut tahtanya. Pertentangan itu semakin tajam dengan pernyataan Tuhan Yesus, sebagai Anak Allah, sebagai jalan kebenaran & Hidup, dengan mujizat yang dilakukan, padahal itu adalah bagian dari misi yang harus diemban oleh Tuhan Yesus untuk menyelamatkan manusia, ini yang menjadi pangkal masalah karena waktu itu siapa yang mengikut Yesus dianggap sebagai musuh, pemberontak, kafir bahkan menghujat Allah, dalam situasi seperti itu memilih menjadi pengikut Yesus, harus siap mempertaruhkan segalanya, terpisah dari keluarga, komunitas, dikucilkan, bahkan sampai dengan kehilangan nyawa.
Tidak sedikit orang yang mengaku percaya hari-hari ini yang ingin menikmati hidup aman, nyaman & tanpa kendala, diterima, menjalani hidup dengan gaya “ikut arus” sekali-kali ikut Yesus, sekali-kali mengikuti trend yang ada hidup seperti kewajaran anak dunia meski sesungguhnya hal itu salah dimata Tuhan. Bahkan demi atas nama kesetaraan, jabatan, jodoh, hobi dll banyak orang rela mengorbankan iman percayanya, dan sesungguhnya mereka mengikut Yesus hanya tertarik dengan berkat-berkat, tapi bila harus menderita atau mengalami kesulitan dengan mudahnya mereka meninggalkan Tuhan
Dalam Injil Matius 21:1-11 seperti banyak orang yang berbondong-bondong mengikut Yesus sambil mengelu-elukan-Nya hosana-hosana diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan, mereka mengikuti Tuhan Yesus karena mujizat-mujizat yang dibuatNya & mereka berharap Yesus menjadi Mesias yang membebaskan mereka dari penjajahan bangsa Roma, namun setelah melihat mesias yang dibanggakan harus mengalami dera siksa dalam ketidak berdayaan, maka teriakan hosana-hosana yang waktu itu begitu nyaring diperdengarkan begitu cepatnya berganti dengan teriakan salibkan Dia.. salibkan Dia….
Dalam Lukas 12:49 api dapat diartikan sebagai lambang pemurnian, hal ini juga sekaligus menegaskan setiap pengikut kristus harus siap rela hidup dalam penurutan pada kehendak Tuhan siap menderita & dipisahkan dari dunia, dan hidup dengan teladan Tuhan Yesus yang akan memisahkan pengikutnya dengan dunia, karena persahabatan dengan dunia akan membuat kita menjadi musuh Allah. (Yak 4:4)
Amin TYM.
-GKMIBDG 240324-ARO-