(1 Petrus 3:15-16)
Pemberitaan Injil adalah tugas dan tanggung jawab setiap orang yang telah menjadi percaya, mengaku, menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat bagi kehidupannya serta menjadi murid-Nya. Ada berbagai pandangan yang berbeda dari kalangan orang-orang Kristen atau gereja-gereja yang ada pada saat ini. Pandangan yang berbeda terhadap pemberitaan Injil seringkali menjadi kontroversi sehingga memunculkan perdebatan yang cukup sengit dikalangan orang-orang Kristen atau pun gereja-gereja. Ada yang mengatakan bahwa pemberitaan Injil hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah belajar dan mengerti Teologi. Ada yang mengatakan bahwa pemberitaan Injil hanya dilakukan oleh pendeta saja. Ada yang mengatakan bahwa pemberitaan Injil dapat dilakukan dengan sikap yang baik. Ada yang mengatakan bahwa aku tidak dapat memberitakan Injil, karena tidak mengerti bagaimana harus memberitakan Injil, dll. Dengan adanya pandangan-pandangan seperti itulah yang membuat pemberitaan Injil pun tidak terlaksanakan dengan baik dan efektif.
Namun sesungguhnya, Injil yang berkuasa, yang dimeteraikan oleh Roh Kudus bagi setiap orang yang telah dipilih Tuhan Allah adalah Injil yang benar. Injil yang sejati berkuasa mengubah hati, sikap hidup, karakter dan memberikan pertumbuhan iman kepada setiap orang yang bertekun di dalam Injil itu. Injil yang benar dan sejati tidak berbicara soal pandangan-pandangan yang tertera di atas atau pun metode-metode, melainkan berbicara mengenai bagaimana orang-orang percaya (Kristen) atau Gereja menghidupi Injil yang benar itu di dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga pemberitaan Injil itu terlaksana tidak hanya melalui pengajaran (Mulut), sikap (Prilaku Hidup), tetapi juga melalui hati nurani yang murni yang dikendalikan Roh Kudus untuk memberitakan Injil kepada semua orang. Karena “Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya…. (Rom.1:16).” Maka Rasul Petrus sangat konsentrasi terhadap keadaan KRISTUS di dalam hati kita (1 Pet. 3:15a). Apakah Dia menjadi Center/Pusat (Tuhan) yang kudus dalam seluruh kehidupan kita sehingga kita memberitakan Injil yang benar berasal dari Dia? Ataukah ada yang lainnya?
Pemberitaan Injil yang benar dan sejati itu dapat dilakukan oleh setiap orang yang telah dipilih Allah dan yang menghidupi Injil dalam seluruh kehidupannya. Artinya memberitakan Injil tidak berdasarkan status seseorang seperti apa, melainkan berdasarkan Injil Yesus Kristus yang benar dan sejati yakni Kematian, Kuasa Kebangkitan, Kenaikan, pengharapan, jalan kebenaran, dan kehidupan yang kekal! Orang-orang percaya atau gereja seharusnya menjadi wadah yang paling efektif untuk memberitakan Injil kepada semua orang dan semua kalangan. Mengapa demikian? Karena orang-orang percaya atau Gereja yang berpusat kepada KRISTUS-lah yang paling mampu memberitakan Injil secara autentik (Asli/murni), bukan Ketika orang-orang percaya atau Gereja tidak dapat dibedakan dari dunia di sekitarnya, melainkan justru ketika cahayanya yang membedakan secara unik bersinar paling terang untuk menerangi disekitarnya, seperti yang disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 5:16 “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Maka siap sedialah untuk memberitakan Injil dengan penuh tanggung jawab kepada setiap orang tentang pengharapan kekal di dalam Yesus Kristus yang ada pada kita dengan lemah lembut dan penuh hormat, serta dengan hati nurani yang murni dalam kesalehan kita kepada Tuhan Yesus Kristus!
Sdr. Mardianus
LPF Trisakti Lampung