Yoh 21 : 15-19
“Zaman Now” istilah untuk menyebut zaman sekarang, zaman mutakhir. Zaman now ditandai oleh kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi informasi tertumbuh dengan masif, dan meluluhkan batas-batas teritori. Bahkan, lebih jauh, selain efek positif yang begitu banyak, salah satu efek negatifnya adalah perkembangan mutakhir ini turut meluluhkan batas-batas moral dan etika. Zaman ini membuat banyak orang menjadi permisif. Apa saja seolah-olah boleh dilakukan, sejauh dikehendaki dan hal itu membuat orang sukses.
Alhasil, untuk sukses, orang menghalalkan segala cara. Banyak yang tidak mau diproses, hanya ingin berhasil dengan cara yang instan. Bahkan, gereja-gereja pun ikut terkontaminasi dengan “logika sukses” yang asal-asalan itu.
Gereja hanya terobsesi dengan jumlah penghadir dalam ibadah Minggu. Konon semakin banyak, semakin baik. Apalagi, jika persembahan yang terkumpul banyak. Semakin banyak, semakin sukses!
Padahal obsesi gereja yang sejati bukanlah menjadi sukses, tetapi menjadi setia. Bukan hanya setia diawal, tetapi setia sampai akhir. Karena itu, setia selalu mengandung arti komitmen dan konsisten dalam menjalankan kehendak Tuhan Yesus Kristus, Sang Gembala Agung.
Kepada Petrus dan juga kepada gereja di masa kini, di zaman now, Yesus mengingatkan dengan sangat terang: “Peliharalah domba-domba-Ku”
Memelihara, bukan mengeksploitasi. Memelihara berarti merawat dengan sepenuh hati, sedikit atau banyak domba-domba-Nya. Merawat berarti memberikan kepada mereka makanan dan minuman (rohani dan jasmani), sehingga mereka bertumbuh dalam iman, harapan, dan kasih kepada Kristus Yesus. Bukan menjadi fanatik, apalagi hanya menjadi pengikut seorang pendeta.
Yesus mau, di zaman now, juga di zaman yang akan datang, umat, domba gembalaan-Nya, menjadi domba-domba yang setia, yang setia mendengarkan dan melakukan kehendak-Nya. Kalau setia, pasti sukses. Tetapi, yang sukses belum tentu setia.
Jadi, mari menjadi orang percaya dan gereja di zaman now yang selalu setia. Setia sampai akhir.
Pdt. Hariman Andrey Pattianakotta