Kembali Penuh

Lukas 8 : 1 – 3, Matius 4 : 23 – 25

Diciptakan alam pria dan wanita

Dua makhluk dalam asuhan dewata

Ditakdirkan bahwa pria berkuasa

Adapun wanita lemah lembut manja

Wanita dijajah pria sejak dulu

Dijadikan perhiasan sangkar madu

Namun ada kala pria tak berdaya

Tekuk lutut di sudut kerling wanita

Perhatikan syair lagu “Sabda Alam” bait 1 dan 2 ciptaan Ismail Marzuki tentang keharmonisan hubungan antara pria dan wanita yang digambarkan dengan indah. Dimanakah keindahan-nya? Keindahan-nya ada pada narasi yang menjelaskan bahwa kekuasaan ada pada sisi patriarkhal (pria) namun ia dapat berada di bawah penaklukkan “kerling“ wanita (feminin). Wanita juga memiliki kuasa atas diri pria melalui kecantikan-nya. Apalagi konon katanya kaum pria adalah kaum yang berpikir visual. Apa yang dilihat, itu juga lah yang mempengaruhi cara pandang-nya tentang segala sesuatu.

Melalui kisah para perempuan yang melayani Yesus, kita dapat mengambil pesan bahwa keteladanan para perempuan yang diubahkan oleh Injil (Kabar Baik) Kristus dan kuasa-Nya yang menyembuhkan, memulihkan (dari yang sakit menjadi sehat, dari yang tidak waras/sadar menjadi waras/sadar), dari yang diasingkan menjadi terhubung (penerimaan dan pendamaian). Juga mengangkat derajat perempuan dalam sudut pandang patriarkhal yang merendahkan wanita, menjadi “dia” yang berdaulat, berdaya dan memberdayakan orang lain. Para perempuan yang diubahkan oleh Tuhan Yesus, dengan sukacita dan dalam kesetiaan, mereka mendukung pelayanan Yesus. Mari belajar dari mereka yang dianggap lemah oleh kita tetapi oleh Tuhan Yesus, yang lemah justru dikuatkan dan diberdayakan untuk menyaksikan perbuatan-perbuatan-Nya yang menyelamatkan.

Pdt. Daud Solichin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *