Be Merciful (Jadilah Murah Hati)
(Matius 5 : 7)
“Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu”, ucapan yang disampaikan oleh John F. Kennedy, mantan Presiden Amerika Serikat — kalimat yang sebenarnya pernah diucapkan oleh Marcus Tullius Cicero, seorang filsuf pada jaman Romawi. Kalimat itu adalah kalimat pemberi motivasi dan semangat untuk mencintai negara sekaligus penggugah untuk memberikan yang terbaik dari apa yang ada demi kemajuan negara.
Ketika kalimat tersebut boleh kita juga renungkan dengan iman kepercayaan kita, maka seringnya kita ada dalam tuntutan-tuntutan kepada Allah untuk selalu memberikan apa yang kita inginkan. Bagaimana sekarang jika Allah yang bertanya kepada kita apa yang sudah kita berikan kepada DIA. Dan ini pun bukanlah tanpa dasar, karena Allah telah memberikan “yang terbaik” bagi kehidupan kita. Dunia yang sempurna, dirusak oleh dosa, namun dipulihkan dengan hadirnya sang Anak untuk menebus dan memulihkan kembali dunia ini menjadi baik adanya. Itu sudah dilakukan oleh Allah untuk kita.
Ketika selalu sadar akan hal itu, maka kita sebagai umat percaya ada dalam posisi yang sesungguhnya berkelimpahan. Dan ketika sadar akan kelimpahan itu, maka kita akan tidak sanggup untuk menahan apa yang ada. Dan karenanya kita akan memiliki karakter untuk memberi dalam kehidupan ini. Bukan untuk menuntut balas dari DIA, namun itu terjadi sebagai respon atas apa yang sudah didapatkan. Mentalitas bukan lagi hamba yang harus selalu dikasihani, namun berubah menjadi hamba yang berkelimpahan dalam belas kasihan. Inilah yang Yesus sampaikan dalam teks bacaan kita. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Bagaimana dengan kita, sadar bahwa hidup dalam kelimpahan dari DIA dan apakah wujud kelimpahan itu untuk dunia, keluarga, gereja dan lainnya?
Pdt. Elfriend P. Sitompul