Kisah Para Rasul 2 : 44 – 47

Orang yang murah hati pasti akan menabur – namun orang yang menabur belum tentu murah hati. Ini adalah prinsip alkitabiah, sebab memang yang utama bukan masalah menaburnya namun masalah motivasinya. Motivasi yang tidak tulus, tidak sukacita, tidak rela hati dalam menabur itu jelas motivasi yang salah. Dan itu bukan merupakan tindakan murah hati.

Oleh karena itu, orang yang murah hati harus memiliki 3 unsur penting di dalam dirinya, yaitu:

  • Kemampuan untuk melihat penderitaan orang lain

Kemampuan untuk melihat penderitaan dari sudut orang itu sehingga bisa ikut merasakan penderitaan-nya. Banyak orang melihat kesusahan orang lain dari sudut pandang sendiri, tidak berusaha untuk merasakan, memikirkan dari sudut pandang orang yang menderita.

  • Adanya rasa kasihan / simpati pada orang yang menderita itu

“Simpati” artinya adalah “merasa bersama-sama dengan orang yang menderita”. Ini tentu baru bisa terjadi kalau kemampuan untuk melihat penderitaan orang lain dari sudut orang itu sudah ada.

  • Adanya tindakan menolong

Rasa kasihan yang tidak diikuti tindakan menolong, sama sekali tidak berguna. Tindakan menolong tidak harus menyelesaikan pergumulannya, namun jika bisa menyelesaikan pergumulan orang yang ditolong itu baik. Dengan peduli dan menguatkannya, membantu semampu yang bisa kita bantu dan pada prinsipnya paling tidak tindakan menolong kita mempunyai dampak mengurangi penderitaan yang dialami (sekalipun tidak sepenuhnya).

Kemampuan untuk melihat penderitaan dari sudut orang itu sehingga bisa ikut merasakan penderitaan-nya. Banyak orang melihat kesusahan orang lain dari sudut pandang sendiri, tidak berusaha untuk merasakan, memikirkan dari sudut pandang orang yang menderita.

“Simpati” artinya adalah “merasa bersama-sama dengan orang yang menderita”. Ini tentu baru bisa terjadi kalau kemampuan untuk melihat penderitaan orang lain dari sudut orang itu sudah ada.

Rasa kasihan yang tidak diikuti tindakan menolong, sama sekali tidak berguna. Tindakan menolong tidak harus menyelesaikan pergumulannya, namun jika bisa menyelesaikan pergumulan orang yang ditolong itu baik. Dengan peduli dan menguatkannya, membantu semampu yang bisa kita bantu dan pada prinsipnya paling tidak tindakan menolong kita mempunyai dampak mengurangi penderitaan yang dialami (sekalipun tidak sepenuhnya).

Pdt. Guntur Hari Mukti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *