(2 Timotius 4:2)
MISI
Secara umum, “misi” merujuk pada tugas atau panggilan khusus yang diemban seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks Kristen, “misi” secara spesifik merujuk pada mandat atau panggilan dari Allah kepada gereja dan individu-individu Kristen untuk memberitakan Injil Yesus Kristus, membuat murid, dan melayani kebutuhan rohani dan jasmani sesama di seluruh dunia. Ini didasarkan pada perintah Agung Yesus (Matius 28:18-20, Markus 16:15, Lukas 24:46-48, Kisah Para Rasul 1:8).
DITENGAH
Frasa ini menunjukkan konteks atau lingkungan dimana misi tersebut dilaksanakan. Ini mengindikasikan bahwa misi Kristen tidak dilakukan dalam ruang hampa, tetapi di dalam realitas dunia yang spesifik.
KEBINGUNGAN
Kata “kebingungan” menggambarkan keadaan mental, spiritual, dan moral dunia modern yang ditandai oleh ketidakpastian, keraguan, hilangnya nilai-nilai tradisional, pluralisme pandangan, relativisme kebenaran, dan berbagai macam ideologi yang bersaing. Kebingungan ini dapat menyebabkan orang kehilangan arah, tujuan hidup, dan pemahaman yang jelas tentang kebenaran.
Yesaya 5:20 Ayat ini menggambarkan kondisi di mana batas-batas moral menjadi kabur, yang merupakan ciri dari kebingungan.
2 Timotius 3:1-4 Paulus menggambarkan karakteristik zaman akhir yang penuh dengan kekacauan moral dan spiritual yang sangat membingungkan setiap generasi.
DUNIA MODERN
Dunia Modern merujuk pada era kontemporer yang ditandai oleh kemajuan teknologi yang pesat, globalisasi, sekularisasi, individualisme yang kuat, konsumerisme, dan pengaruh media sosial yang besar.
Dunia modern memiliki karakteristik unik yang memengaruhi cara manusia berpikir, berinteraksi, dan mencari makna.
1 Yohanes 2:15-17 memperingatkan tentang bahaya mencintai dunia dan keinginan-keinginannya yang fana. Prinsip-prinsip ini tetap relevan dalam konteks dunia modern.
TANTANGAN UTAMA MISI MODERN
Relativisme Kebenaran dan Pluralisme Agama: Dunia modern cenderung menganggap semua kebenaran sebagai relatif dan semua agama sebagai jalan yang sama menuju Tuhan. Ini membuat klaim eksklusif Injil tentang Yesus Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan menjadi sulit diterima.
Sekularisasi dan Materialisme: Semakin banyak orang meninggalkan agama tradisional dan mencari kepuasan dalam hal-hal materi dan duniawi. Ini mengurangi minat terhadap pesan-pesan rohani.
Individualisme dan Penolakan Otoritas: Budaya modern sangat menjunjung tinggi kebebasan individu dan sering kali menolak otoritas eksternal, termasuk otoritas agama. Ini membuat sulit untuk menerima ajaran dan disiplin Kristen.
Pengaruh Media Sosial dan Informasi yang Berlebihan: Media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk misi, tetapi juga dapat menjadi sumber distraksi, informasi yang salah, dan budaya perbandingan yang merusak. Informasi yang berlebihan juga dapat membuat orang merasa kewalahan dan enggan mencari kebenaran yang lebih dalam.
Ketidakpercayaan dan Skeptisisme: Pengalaman buruk dengan institusi agama di masa lalu atau paparan terhadap pandangan-pandangan ateistik dan agnostik dapat menumbuhkan ketidakpercayaan terhadap agama Kristen.Perpecahan dan Kurangnya Kesaksian yang Konsisten dalam Gereja: Perpecahan internal dan gaya hidup orang Kristen yang tidak sesuai dengan Injil dapat menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk menerima pesan Kristus.
Tantangan Lintas Budaya dan Globalisasi: Misi lintas budaya menjadi semakin kompleks dengan perbedaan bahasa, adat istiadat, dan pandangan dunia. Globalisasi juga membawa tantangan baru dalam menjangkau kelompok-kelompok yang berbeda.
Persekusi dan Penolakan: Di beberapa bagian dunia, orang Kristen menghadapi persekusi dan penolakan yang hebat karena iman mereka.
MISI DAPAT BERJALAN MAKSIMAL DI TENGAH KEBINGUNGAN DUNIA MODERN
Misi yang paling efektif di tengah kebingungan dunia modern adalah misi yang:
Berakar Kuat dalam Kebenaran Alkitab: Misionaris dan gereja perlu memiliki pemahaman yang mendalam dan keyakinan yang teguh terhadap kebenaran Alkitab sebagai fondasi misi mereka. Ini akan membekali mereka untuk menjawab tantangan intelektual dan filosofis dunia modern.Ayat Alkitab: 2 Timotius 3:16-17 Menunjukkan Kasih Kristus yang Autentik dan Relevan dalam dunia yang sering kali dingin dan individualistis, kasih Kristus yang nyata dan relevan dengan kebutuhan konkret orang dapat menjadi daya tarik yang kuat. Ini mencakup pelayanan sosial, keadilan, dan kepedulian terhadap sesama.Ayat Alkitab: 1 Yohanes 3:18
Berdoa dengan Tekun dan Mengandalkan Kuasa Roh Kudus: Misi adalah pekerjaan rohani yang membutuhkan kuasa dan pimpinan Roh Kudus. Doa yang tekun adalah kunci untuk menerima hikmat, kekuatan, dan kesempatan dalam memberitakan Injil. Kisah Para Rasul 4:29-31 Menggambarkan jemaat mula-mula yang berdoa memohon keberanian dan kuasa untuk memberitakan firman Allah.
Berkomunikasi dengan Bijaksana dan Kontekstual: Pesan Injil perlu disampaikan dengan cara yang relevan dan dapat dipahami oleh orang-orang dalam konteks budaya dan pemikiran mereka. Ini membutuhkan kebijaksanaan dan kemampuan untuk berdialog dengan pandangan dunia yang berbeda.Ayat Alkitab: Kolose 4:5-6. Membangun Komunitas yang Otentik dan Inklusif: Gereja menjadi komunitas yang otentik, di mana orang-orang dapat mengalami kasih, penerimaan, dan dukungan yang nyata. Komunitas yang inklusif dapat menjadi saksi yang kuat bagi dunia yang terpecah-pecah.Ayat Alkitab: Kisah Para Rasul 2:42-47: Menggambarkan komunitas jemaat mula-mula yang saling berbagi, bersekutu, dan menjadi daya tarik bagi orang lain.
Menggunakan Teknologi dan Media Sosial dengan Bijak: Dunia modern menawarkan alat-alat teknologi dan media sosial yang dapat digunakan untuk menjangkau orang di berbagai tempat. Namun, penggunaannya perlu bijaksana dan strategis, dengan tetap menjaga integritas pesan Injil. Melatih dan Mempersiapkan Generasi Penerus agar Misi harus berkelanjutan. Oleh karena itu, penting untuk melatih dan mempersiapkan generasi muda untuk melanjutkan pekerjaan pemberitaan Injil di tengah tantangan zaman mereka.Ayat Alkitab: 2 Timotius 2:2: “Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang setia dan yang juga cakap mengajar orang lain.”
Bekerja Sama dan Berjejaring: Gereja dan organisasi misi perlu bekerja sama dan berjejaring untuk memperluas jangkauan dan efektivitas misi mereka. Tetap Setia dan Bertekun dalam Misi di tengah kebingungan dunia modern mungkin terasa sulit dan lambat. Namun, kesetiaan dan ketekunan dalam memberitakan Injil dan melayani adalah kunci. Allah yang memanggil kita untuk bermisi juga akan memberikan kekuatan dan hasil pada waktu-Nya.Ayat Alkitab: Galatia 6:9: “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.”
Pdm.Jamsen Ginting (GBI Fidec)