( Mazmur 119:10)
Pada saat kita membaca kitab Mazmur 119:1-176, maka kita akan Merenungkan Perintah Tuhan, dari A sampai Z jika saya persingkat hal tersebut, sebab dalam Mazmur 119 adalah sebuah renungan yang panjang sekali tentang “berjalan menurut Taurat TUHAN, seperti yang dinyatakan dalam ayat pembukanya (Maz 119:1) maupun pada Mazmur 119:15, 47, 77, 97, 174 bahkan dalam pembacaan Mazmur 119:103, 127 maka anda akan menemukan sinonim digunakan.
Kita juga perlu memahami bahwa penulis kitab mazmur 119 ini menandakan adanya pergeseran dari konsep agama berbasis bait suci ke konsep agama yang berbasis Taurat. Fokus utama dari Wahyu Allah di sini adalah Kitab Suci yang tertulis, bukan bait suci dengan perayaan, pengorbanan, dan liturgi, yang tidak disebutkan sama sekali dalam teks ini dan Pergeseran ini di tulis dalam kitab 1 Raja-raja 8:25 dan 2 Tawarikh 6:16 (hidup menurut hukumKu .hidup dihadapan-Ku) namun Mazmur 119:5,8,16,23,26,48,54,68, dll berpegang pada ketetapan-Mu dan harus dikaitkan juga dengan Taurat Tuhan serta ada kata kerja dan kalimat penting lainnya dalam Mazmur 119 ini.
Narator dalam kitab mazmur ini sangat menekankan agar orang jangan hidup bercela dihadapan Tuhan tetapi orang hidup menurut Taurat Tuhan, memegang perintah-Nya, ketetapan-Nya dan menjaga hidupnya agar sesuai dengan Firman Tuhan (Mazmur 119;1-9 bahkan sampai ayat terakhir dalam pasal ini pun kita bisa baca hal tersebut) karena pada saat seseorang mencari dan menemukan Dia dengan kesungguhan hati (Maz 119;10) sesuai tema khotbah kita saat ini maka orang tersebut akan mengalami kebahagiaan di dalam Tuhan.
Lebih jauh lagi kitab Mazmur 119 mencerminkan berbagai tradisi Perjanjian lama secara umum, ini mencerminkan tradisi-tradisi kitab suci, di mana kitab suci tertulis adalah yang utama, sama seperti dalam hikmat, ada ketertarikan untuk mengajar orang muda (Maz 119: 9; bdk . Ams. 1:4) dan juga keseluruhan mazmur ini mendorong kita untuk merenungkan “taurat” (Maz 119:15, 23, dll.), sehingga kita menghidupinya dan juga kita harus taruh di dalam hati (Maz119:11) karena Dia yang memelihara hidupku (Maz 119: 50, 93).
Pada akhirnya Mazmur 119, menunjukkan pengenalan penuh terhadap tradisi mazmur terkait doa pribadi dan kesalehan hidup melalui taurat yang tercermin dalam mazmur ini adalah ungkapan pengabdian kepada Allah sendiri dengan tujuan dari merenungkan pengajaran Allah yang tertulis Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku (Maz 119:105) sebab dalam Mazmur ini dipenuhi dengan ungkapan kerinduan akan hukum-hukum Allah (Maz 119 : 20; bdk. ay. 5, 20, 40, 131,174) dan ayat penutup dalam mazmur ini, menuliskan bahwa aku telah tersesat seperti seperti domba yang tersesat. Carilah hamba-Mu ini, sebab aku tidak melupakan perintah-perintah-Mu (Maz 119 : 176). Sebab Allah bukan sekadar pemberi hukum saja, tetapi kasih setia-Nya besar Rahmat-Mu berlimpah ya Tuhan ( Maz 119 : 156).
Pdt. Alexander Tameno
GMI Jemaat Menara Pengharapan