(2 Kor 9 : 6-15)

Tuhan kita itu maha kaya. Demikianlah kita sering mendengar pernyataan yang kurang lebih seperti tersebut. Pernyataan itu hendak menunjukkan akan siapa dan apa yang ada dalam keberadaan Tuhan. Dari pernyataan itu pula hendak memberikan penjelasan juga bahwa manusia sebagai ciptaanNya tidak akan dapat “menyuap” untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginan-keinginan pribadi atau kelompok. Apapun yang dilakukan sepertinya sudah ada dan lebih dari cukup dalam diri Tuhan. Lalu apakah manusia tidak akan melakukan, memberi apa-apa kepadaNya dalam kesadaran kemahakayaanNya Tuhan? Tentunya tidak, manusia harus tetap memberi dan melakukan karya kepadaNya, namun harus didasari oleh motivasi yang benar dan tepat. Ada kemurniaan hati yang terjadi dari kesadaraan akan kasihNya telah diterima oleh manusia terlebih dahulu.

Jemaat Korintus sebagaimana sudah sering juga kita dengar dan ketahui adalah jemaat yang kaya dalam segala hal. Sayangnya segala kekayaan itu tidak menjadikan mereka punya kualitas kehidupan yang mempersaksikan Tuhan sebagai sang juruselamat. Moralitas dan lainnya begitu rendah dalam jemaat ini, termasuk dalam hal memberi dukungan bagi pelayanan-pelayanan yang ada.

Rasul Paulus mengingatkan mereka akan segala yang mereka miliki sesungguhnya terjadi hanya karena perkenanan Tuhan (8). Tuhan memberikan itu dengan caranya yang ajaib dan diluar dari kesadaran manusia (10). Ketika hal tersebut disadari maka memberi itu tidak menjadi beban, kesombongan diri dan lainnya, tetapi itu semua dilakukan karena sadar bahwa semua yang didapatkan adalah dari Tuhan maka harus dikembalikan dengan sukacita kepadaNya. Bagaimana jemaat GKMI Bandung?

Pdt. Elfriend P. Sitompul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *