Renungan Minggu, 21 Agustus 2022
Yohanes 10 : 1 – 10
Keselamatan adalah tujuan yang dicari oleh semua orang di dunia, baik keselamatan bersifat sementara maupun keselamatan sampai kepada kekekalan. Karena itu, ada banyak pengajaran dalam dunia tentang bagaimana manusia itu mendapatkan keselamatannya. Yesus Kristus menyatakan tentang siapakah diri-Nya kepada banyak orang dari kisah tentang penyembuhan orang yang buta sejak lahir pada pasal sebelumnya. Gambaran tentang pintu digunakan Yesus untuk menyatakan siapa diri-Nya dan apa yang akan dialami oleh seseorang yang melalui Pintu itu. Ketika Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai sebuah pintu, apa yang akan dinikmati oleh mereka yang memasuki pintu itu?
Pertama, mereka mendapatkan jaminan keselamatan. Yesus berkata, “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat.” Yang dimaksud Yesus di sini adalah pintu kandang domba. Pada saat itu, para gembala yang menjaga kawanan domba biasanya membuat sebuah kandang dari tumpukan tembok batu yang cukup tinggi, bahkan kadang menaruh duri-duri di atas tembok batu itu, supaya binatang buas tidak dapat masuk dan menyerang domba-domba di dalamnya. Kandang itu tidak memiliki pintu kayu dan hanya ada satu jalan keluar masuk. Disanalah biasanya gembala tidur dan berjaga. Ya, sang gembala yang menjadi pintu itu, sehingga domba-domba itu aman. Jadi, ketika Yesus berkata, “Akulah pintu,” ini menunjukkan bahwa Ia adalah satu-satunya jalan masuk untuk seseorang berada dalam keamanan (bandingkan Yohanes 3:16; 11:25; 14:6). Yesus memberikan jaminan bahwa mereka yang masuk melalui Dia akan selamat. Yesus adalah pintu, dan mereka yang menerima-Nya akan mendapatkan keselamatan yang kekal.
Kedua, mereka mendapatkan jaminan pemeliharaan. Sekarang gambaran pintu itu bukan saja sebagai sarana masuk tempat perlindungan, tetapi gembala juga membawa domba-domba itu keluar. Ayat 9b menyatakan, “dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.” Hal ini diperjelas lagi ketika Yesus mengatakan, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Ini berarti bahwa kita tidak hanya diselamatkan dan mendapatkan kepastian untuk mendapatkan kerajaan surga, bahkan kita dipelihara keluar masuk kita. Kita menikmati Tuhan dalam hidup kita dan merasakan kehadiran-Nya setiap waktu, bahkan merasakan tangan gembala itu sepanjang hidup kita seperti yang digambarkan dalam Mazmur 23.
Pdm. Andy Setiawan