(Mat 19: 16-26)
Sepertinya Tuhan tak membutuhkan penggemar, IA lebih memerlukan pengikut. Penggemar hanya ada pada waktu-waktu tertentu yang menyenangkan, sedangkan pengikut adalah orang-orang yang akan selalu ada dalam setiap kisah perjalanan bersama denganNya. Itulah yang sepertinya sedang terjadi dalam diri seorang muda yang kaya yang menjumpai Yesus. Ia ternyata merindukan hidup yang kekal (16). Yesus memberikan syarat dan ketentuan yang harus ia jalani, yaitu melakukan perintah-perintah yang diturunkan dari hukum taurat (18-19). Ia sudah melakukan semua itu, dan ia meminta petunjuk yang selain itu (20), lalu Yesus memberikan syarat atau ketentuan yang sepertinya tak pernah ia pikirkan, yaitu menjual hartanya dan membagikan kepada orang miskin (21).
Inilah yang membuat ia, si orang muda dan kaya itu, tak dapat menjadi pengikut Yesus. Ia sepertinya gagal untuk mengalami kesempurnaan untuk menjadi pengikut Yesus. Hatinya masih melekat pada dunia, yaitu harta dan penilaian orang-orang yaitu kesuksesan diukur dari kelebihan hidupnya dalam bentuk kekayaaan materi.
Tak mudah memang untuk dapat benar-benar mengikut Yesus. Harus ada kesiapsediaan untuk tidak melekat pada dunia ini. Sebaliknya melekat padaNya itulah yang harus dilakukan. Melekat padaNya sesungguhnya bukan membuat hidup menderita, sebaliknya kemerdekaan akan senantiasa ada dalam hari-hari yang dijalani. Karena dengan melekat padaNya, ada iman dan keyakinan akan tuntunanNya yang akan selalu memberikan kekuatan dan kebahagian yang sejati. Hidup ada dalam pilihan mau mengikut DIA dengan sempurna atau menjadi penggemarnya? Mari melihat.
Pdt. Elfriend P. Sitompul