(Gal 5 : 13-15)
Kehadiran Yesus, sebagai Mesias tentunya memberikan rasa syukur yang mendalam. Dosa yang menyebabkan hukuman kekal telah dikalahkan olehNya. Hidup tidak lagi diperbudak olehnya (dosa), bebas dan merdeka menjadi kenyataan yang ada dalam setiap orang yang menerimaNya. Kasih karunia melalui karya korbanNya diatas salib menjadi kado yang terindah dari semua kado yang ada. Namun apakah dengan kebebebasan dan kemerdekaan itu menjadikan manusia menjalani hidup dengan kehendak-kehendak dirinya sajakah? Seharusnya tidak! Bahkan sebaliknya, manusia yang telah menerima kasih karunia keselamatan yang membebaskan itu menjadikan hidup lebih bertanggung jawab dalam setiap harinya.
Hal itulah yang sepertinya, paling tidak yang sedang disampaikan Rasul Paulus dalam teks bacaan kali ini. Jemaat Galatia yang telah menerima karya keselamatan dalam perkembangannya ternyata mengalami banyak kejadian yang disebabkan oleh pengajaran-pengajaran yang muncul (lih 2:3-5;5:2-4) yang ternyata salah satunya sepertinya ajaran tentang kebebebasan yang sebebas-bebasnya. Hidup yang tidak lagi menjadi peka terhadap realita yang ada sehingga melayani orang lain menjadi bagian yang sepertinya hilang dalam kehidupan jemaat. Karena itu Paulus hendak mengingatkan akan hal itu. Kebebasan dan kemerdekaan yang didapatkan oleh kasih KaruniaNya tidaklah menjadikan hidup sebebas-bebasnya dengan menikmati segala yang ada dengan hanya menyenangkan kedagingan melainkan hidup harus menjadikan diri untuk melayani (13). Dan hal itu juga ditegaskan bahwa melayani karena menerima kasih Tuhan maka akan mengenapi dari seluruh hukum Taurat (14). Karena itu hidup harus lebih bertanggung jawab dengan menjaga diri sehingga tidak terjadi perpecahan dalamnya (15).
Bulan Agustus adalah bulan yang penuh makna bagi kita sebagai bangsa Indonesia. Sebentar lagi kita merayakan peringatan akan hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Bebas dari penjajahan dan menjadi bangsa yang berdiri diatas kaki sendiri. Namun apakah itu menjadikan warga hidup tanpa aturan dan egois hanya mementingkan diri sendiri? Itulah kiranya juga refleksi yang perlu kita temukan dari teks bacaan saat ini. Mari kita sebagai warga negara yang telah menerima karya keselamatan dari Tuhan juga turut serta menjadi bagian yang mengisi kehidupan dibangsa ini dengan segala hal yang baik dan berguna. Semua itu kita lakukan karena kasihNya sudah nyata dalam hidupmu.
Pdt. Elfriend P. Sitompul