Bacaan Alkitab : Lukas 6 : 46-49, Matius 12 : 25

Pasti kita sudah paham bahwa mendapatkan itu bukan hal yang sulit, namun mempertahankan yang telah didapat itu adalah usaha yang perlu dikerjakan terus menerus, termasuk dalam hidup berkeluarga. Membangun dan mempertahankan-nya adalah pekerjaan yang terus menerus dikerjakan. Mengapa? Karena perlu diingatkan bahwa keluarga itu terjadi atau dimulai dari perbedaan, antara lain: jenis kelamin, latar belakang keluarga, pendidikan, hobi, dan lainnya. Semua itu masuk dalam kehidupan kebersamaan sejak diberkati. Belum lagi ditambah dengan hadirnya anak yang membawa sukacita sekaligus persoalan. Potensi untuk goyang dan rontok sangat mungkin terjadi jika hal perbedaan tsb tidak disadari dan dihidupi dengan benar dan baik.

Yesus dalam teks ini memberikan solusi untuk kehidupan keluarga yang tak tergoyangkan. Pertama, apa dasar atau motivasi dalam membentuk keluarga itu perlu jelas dan tegas. Ketika ia hanya karena nafsu semata, kehendak orang tua, supaya dianggap “normal” dan lainnya maka itu tidak akan menjadi dasar dan motivasi yang bisa terus membangun dalam kehidupan keluarga-nya (ayat 48). Kedua, Firman Tuhan itulah dasar atau motivasi yang utama dan terutama dalam kehidupan keluarga. Firman yang bukan hanya diingat, dihafal melainkan Firman yang dihidupi dalam iman kepada DIA Sang Pembentuk Keluarga itu (49).

Dulu sebuah kebanggaan ketika bercerita mengenai keluarga Kristen karena banyak yang sudah teruji kuat, yang kekokohan-nya diwujudkan dengan sangat sedikitnya terjadinya perceraian dalam keluarga Kristen. Namun sekarang, patut disayangkan, silahkan cek jumlah perceraian keluarga yang meningkat dengan cepatnya termasuk di dalamnya keluarga-keluarga Kristen. Karena itu “back to the Bible” — kembali ke dasar Firman Tuhan menjadi hal yang tak bisa ditawar. Firman itu harus menjadi dasar dan tuntunan dalam kehidupan keluarga-keluarga kita. Apa kata Tuhan harus selalu menjadi pertanyaan dan jawaban atas semua perjalanan kehidupan ini. Relasi yang mendalam dengan DIA harus selalu terbangun dengan kuat dalam kehidupan keluarga-keluarga yang ada. Selamat merayakan Bulan Keluarga.

Pdt. Elfriend P. Sitompul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *