(1 Petrus 3 : 8-12)
Sepertinya salah satu wujud dari kedewasaan beriman adalah memiliki sikap mau memberkati. Sikap tersebut akan terjadi/muncul apabila adanya kesadaran yang mendalam bahwa hidup dalam Kristus adalah hidup yang telah menerima dengan cuma-cuma (Mat 10:8), karena itu sudah seharusnya kita hidup menjadi memberkati atau memberi. Ini bukan hanya berlaku pada pribadi-pribadi saja, tetapi juga dalam kehidupan setiap keluarga yang beriman kepadaNya. Memberi atau memberkati itu tidaklah selalu berbicara tentang materi, tetapi lebih daripada itu. Memberi atau memberkati itu adalah dapat juga berupa sikap-sikap yang dapat menjadi teladan (diteladani), menjadi role model sebagai keluarga Kristen. Sikap menjadi teladan sedemikian rupa juga termasuk dalam memberi atau memberkati.
Dalam teks bacaan saat ini, memberi atau memberkati dalam keluarga dapat dimulai dengan adanya seia sekata (8) yang juga dapat diterjemahkan dengan satu pikiran. Kembali lagi, hal ini berbicara tentang adanya tujuan bersama yang hendak dicapai dari keluarga tersebut. Tanpa adanya kesamaan dalam tujuan dari hidup berkeluarga maka akan sulit untuk menjadikan keluarga tersebut menjadi teladan/role model bahkan menjadi berkat. Dengan memberkati kita menjadi saksiNya, dan untuk itulah kita dipanggil (9).
Mari di bulan keluarga ini, kita temukan kembali akan arah dan tujuan dari setiap keluarga yang ada. Hidupi itu dengan penuh sukacita sehingga setiap keluarga dapat menjadi berkat bagi sesama dan juga dunia ini.
Pdt. Elfriend P. Sitompul