Filipi 2 : 1-11

Keluarga 4S (Sehati, Satu kasih, Satu jiwa, Satu tujuan)

Jujur saja, tidak mudah untuk menjalani hidup berkeluarga. Banyak persoalan yang ada dan munculnya bukan hanya pada saat-saat tertentu saja, persoalan itu hadir dalam sepanjang perjalanan kehidupan berkeluarga. Lalu, apa dengan demikian menjadi pesimis dan tidak menyambut untuk hidup berkeluarga kah? Tentunya tidak, walau memang ada orang yang tidak terpanggil untuk hidup berkeluarga atau berumah tangga, ada hal yang bisa jadi pembelajaran untuk mampu menjalani kehidupan berkeluarga itu.

Mulailah dan tetapkan selalu keluargamu ada dalam Kristus (1). Karena sungguh hanya Dia yang mampu menolong dalam perjalanan hidup berkeluarga. Jangan terlalu andalkan dunia ini dengan segala hal yang ada didalamnya, pasti akan kecewa. Berikutnya, miliki tujuan atau visi kehidupan berkeluarga (2). Banyak keluarga mengalami persoalan karena tidak punya arah tujuan. Belum terlambat, ayo kembali cek kehidupan keluargamu, sudahkah ada tujuan yang hendak dicapai. Lalu, usahakanlah untuk dapat menguasai ego yang ada (3). Ketika masih terlalu menghidupi ego, maka keluarga bisa menjadi hanya tuntutan-tuntutan saja, dan ini jelas akan menghadirkan kebosanan.

Sehati, Satu kasih, Satu jiwa, Satu tujuan (4S) kiranya itu bisa terwujud, ketika hidup keluarga selalu ada didalam Kristus, punya tujuan dan didalamnya ego-ego yang ada dapat dikuasi dengan baik dan benar. Dan jikalau terwujud maka sepertinya kebahagiaan akan muncul dalam kehidupan keluarga. Rumah menjadi tempat yang selalu dinantikan, kebersamaan dalam keluarga menjadi kehangatan yang dicari dan akhirnya indahlah hidup berkeluarga itu. Mau, ayo berusaha.

Pdt. Elfriend P. Sitompul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *