Matius 2 : 1 – 11
Keadaaan dengan segala yang ada didalamnya bisa menjadi media yang buruk dan baik. Buruk ketika melihat keadaan itu tidak begitu bersahabat dan tak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka didalam sikap tersebut yang muncul adalah keluhan-keluhan yang didalamnya ada ratapan dan penyesalan. Sebaliknya ketika melihat dengan lebih bening lagi, serta ada rasa syukur atas segala situasi yang ada maka keadaan yang sedang terjadi walau berat, tetap dianggap sebagai kehidupan yang baik dan bahkan tempat yang baik juga untuk bersaksi.
Para Majus yang mendapatkan info akan sang Mesias. Dari jauh mereka pergi mencari untuk menyembahNya (2). Herodes yang juga mendengar itu, ingin mengetahui dimana sang Mesias itu dilahirkan, lalu Ia meminta para Majus untuk datang dan menyembaNya (8). Ada cara memandang situasi atau keadaan yang berbeda antara para Majus dan Herodes. Para Majus benar-benar ingin menyebah, namun Herodes sepertinya tidak, ada maksud lain dalam tindakan yang dilakukan.
Menjadi orang percaya itu tidak hanya sekedar bersyukur karena ada jamin akan kehidupan setelah di dunia ini. Namun menjadi orang percaya itu ada panggilan untuk memiliki sikap hidup yang siap tampil beda. Beda dalam menyikapi segala persoalan yang silih berganti hadir. Para majus yang menghadapi tantangan yang sulit dalam perjalanan dari kampung halamannya demi menemui sang Mesias. Mereka juga datang bukan dengan tangan yang hampa, namun membawa persembahan yaitu emas, kemeyanan dan mur. Mereka memberikan yang terbaik, walau situasi tak baik. Bagaimana dengan kita? Apakah keadaan atau situasi yang ada menentukan pemberian yang terbaik padaNya?.
Pdt. Elfriend P. Sitompul