Renungan Minggu, 6 Februari 2022
Dashyat dan Ajaib Kejadian-ku
Mazmur 139 : 14
Hidup ini sebenarnya simple dan mudah untuk dijalani. Tetapi kenapa tidak sedemikian rupa dalam kenyataan-nya. Hidup menjadi begitu berat untuk dijalani, bahkan ada rasa menyesal mengapa dihadirkan dalam dunia ini, lebih baik tiada daripada terus diperhadapkan dengan persolan hidup yang tak berkesudahan. Dan salah satu jawaban untuk itu adalah: karena kita sering melihat kehidupan ini berdasarkan apa yang ada di luar atau kenyataan yang sedang terjadi dan itu dibawa masuk ke dalam diri sebagai beban. Hidup tidak lagi dilihat dan diletakkan pada posisi yang semula, yaitu bahwa keberadaan kita bukanlah keberadaan yang kebetulan dan asal tapi kita ada karena diadakan oleh Dia, yaitu Allah sendiri. Pemahaman ‘bahwa kita ada karena Allah’ ini adalah sebuah kasih karunia yang harus selalu dihadirkan terutama dalam masa sedih dan sulit kita. Betapapun sakit dan pahit kenyataan yang harus kita hadapi, justru jika kita mampu pahami baik, itu malah akan menghasilkan kekuatan dan sukacita yang melimpah dalam setiap kehidupan yang ada.
Mazmur 139, memperlihatkan dengan jelas akan hal ini. Sang Pemazmur sungguh-sungguh bersyukur atas kejadian atau keberadaan-nya di dunia ini. Ia dijadikan dengan dahsyat dan ajaib (14). Ia ada bukan diciptakan dalam keasal-asalan namun dalam bentuk yang begitu luar biasa. Dan bahkan bukan hanya dalam kisah penciptaan yang dahsyat dan ajaib saja, namun juga semua hari ke depan sudah ditentukan dan disiapkan untuk dijalani (16). Dan semua itu sungguh tidak akan mampu terpikirkan oleh kita (17).
Dari hal itu, maka hidup tinggal dijalani dengan DIA Sang Pencipta dalam keyakinan bahwa IA selalu menyertai dan menuntun dalam setiap kisah yang ada. Jika hal ini kembali disadari, maka segala persoalan dalam hidup adalah hanya bumbu-bumbu saja, ia bukan yang pokok dan utama. Yang utama adalah melanjutkan skenario yang sudah IA tentukan dengan setia sampai akhir. Jangan terlalu terganggu dan terhanyutkan dengan semua yang ada di luar diri kita, tapi temukan yang inti dari kehadiran kita di dunia ini dalam DIA yang telah menciptakan secara ajaib dan dahsyat itu dengan benar dan tepat.
Pdt. Elfriend P. Sitompul