Renungan Minggu, 3 April 2022

Berbuat Baik

Kisah Para Rasul 10 : 38, Lukas 10 : 1 – 12

Tak cukup hanya menjadi pendengar tapi juga harus mau dan siap menjadi pelaku. Kiranya hal sedemikian tampak dari teks bacaan kita kali ini. Yesus yang telah mempunyai murid dan tidak hanya berjumlah 12 melainkan 70 orang (Lukas 10 : 1 – 12). Mereka ini sepertinya sudah ada dalam pembelajaran bersama dengan Yesus dalam beberapa waktu yang intens. Yesus sudah menyampaikan ajaran-Nya, kuasa keajaiban-Nya dan lainnya kepada para murid-Nya. Kini tiba saatnya untuk mereka bergerak atau menjadi pelaku dari apa yang sudah didapatkan.

Berpasang-pasangan mereka diminta untuk pergi, paling tidak hal ini menunjuk-kan ketidaksendirian dalam melayani. Tidak membawa apa-apa, menunjukkan keyakinan akan pemeliharaan Tuhan yang pasti nyata. Ke rumah-rumah terlebih dahulu, paling tidak hal ini menunjukkan bahwa hal yang besar tidak selalu dilakukan di tempat yang besar, tapi dari dalam rumah yang hanya beberapa gelintir penghuni-nya, dilayani dengan benar maka akan punya dampak yang besar. Lalu baru ke kota untuk melakukan hal-hal yang ajaib seperti kesembuhan dan lainnya, menunjukkan akan kuasa yang ada dalam pelayanan mereka. Tetapi jika semua ini ditolak dari rumah-rumah dan kota-kota yang didatangi, jangan kecewa tapi kebaskan debu yang ada di kaki, sebagai simbol tak ada kesalahan yang para murid lakukan dan sebaliknya mereka yang menolak akan siap menerima tanggungan yang lebih hebat dari pada yang Sodom terima. Semua yang para murid lakukan bukan untuk mereka tapi untuk mempersiapkan kedatangan DIA / Yesus yang akan datang mengunjungi kota-kota yang mereka layani itu.

Bagaimana dengan kita. Menjadi pendengar yang aktif sajakah? Tidak lah cukup hal itu. Kita juga diutus untuk pergi. Pergi menceritakan apa yang sudah diterima dari Sang Guru dalam kehidupan ini kepada dunia dimana kita ada. Kisah ini berakhir dengan happy ending, ketika para murid yang setia itu pulang dan menjumpai Yesus. Mereka bersaksi banyak hal-hal yang ajaib terjadi dalam masa pelayanan mereka (17). Namun Yesus mengingatkan bukan hal-hal spektakuler itu yang menjadi penting tapi kesetiaan mereka dalam melakukan apa yang diperintahkan menjadikan nama mereka tercatat di sorga (20).

Pdt. Elfriend P. Sitompul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *