Renungan Minggu, 26 Desember 2021

Kristus di dalam-mu

Yohanes 15 : 4 – 7

“Christ in you (Kristus di dalammu)” – sebuah pernyataan yang menarik sekaligus menggugah. Benarkah ia di dalam saya? Jika Ia di dalam saya, kenapa saya tidak merasakan perbedaan? Apa yang dimaksud Kristus tinggal di dalam saya dan saya tinggal di dalam-Nya? Ungkapan “tinggal di dalam Kristus” menggambarkan sebuah hubungan yang dekat dan erat, bukan sekedar pengenalan luar saja. Melalui perumpamaan pokok dan ranting anggur, Yesus mengajari para murid untuk selalu menarik sumber kehidupan dari diri-Nya. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari diri-nya sendiri kalau ia tidak tinggal pada sang pokok anggur, demikianlah mereka harus tinggal di dalam Kristus dan Kristus di dalam mereka.

Momen Natal kali ini hendak mengingatkan kita bahwa Yesus tidak hanya lahir di palungan 2000 tahun yang lalu saja melainkan saat ini pun Ia telah lahir dan tinggal di hati kita. Dengan kata lain, keberadaan-Nya dalam kita sesungguhnya merupakan sumber nutrisi ilahi untuk menumbuhkan iman agar kita terus berbuah dan berdampak. “Tinggal di dalam Kristus Yesus” berarti berlanjut hidup di dalam Kristus, mendengarkan serta melakukan Firman Tuhan Yesus Kristus dengan sungguh-sungguh dan membangun kehidupan yang benar menurut Allah. Sebagai orang berdosa yang telah menerima anugerah keselamatan, kita sepatutnya menghasilkan buah keselamatan berupa ketekunan atau kerinduan untuk tinggal secara berkelanjutan di dalam Kristus. Orang percaya akan terus tekun berjalan bersama Kristus walaupun dunia terkesan menakutkan, penuh tragedi dan goncangan. 

Bagaimana seharusnya kita sebagai orang percaya menyikapi segala tantangan dan ujian yang dapat terjadi di 2022? Saat ujian dan cobaan melanda kehidupan mampukah kita tetap tinggal di dalam Dia dan setia kepada Dia? Saudara, jika kita tinggal di dalam Dia, percayalah ada kekuatan dan pengharapan yang pasti dan Allah akan menyelesaikan karya-Nya di dalam kehidupan kita sampai kita menghasilkan buah yang banyak bagi kemuliaan Alllah Bapa. “Tetapi mereka yang pergi dan tidak tidak tinggal di dalam Dia dan yang berpaling, tidak berlanjut tinggal bersama-Nya membuktikan ketiadaan iman mereka dan ketiadataatan”. Tinggal di dalam-Nya adalah bagi mereka yang keselamatan-nya sejati dan mereka yang mempunyai hubungan yang menghidupkan dengan Sang Juruselamat. “Saudara, jangan menjadi ranting kering yang tidak tinggal di dalam-Nya, yang berpura-pura tinggal namun belum, yang meniru keterhubungan dengan Juruselamat namun tidak menarik kehidupan dari-Nya dan yang pada akhirnya mereka akan ternyatakan palsu dan tidak terhubung dengan Yesus”. Jemaat yang dikasihi Tuhan, mari kita songsong 2022 dengan mata yang terus tertuju kepada Yesus dan marilah kita tetap tinggal di dalam Dia dan relakan hidup kita dipimpin oleh Dia untuk menuntun iman pengharapan kita menuju kekekalan. Tempatkanlah Dia di atas segalanya dan tempatkanlah ketekunan dan ketaatan itu di atas keinginan. Amin.

Bpk. Ujang Zeni Saepuloh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *