Matius 14 : 22 – 33

“Spektakuler” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan: menarik perhatian; mencolok mata. Sesuatu yang di luar kebiasaan dan bisa jadi sangat fenomenal. Itulah yang sepertinya yang sedang dilakukan oleh Yesus. Setelah Ia meminta waktu sejenak untuk menyendiri dengan meninggalkan murid-murid-Nya (23), Ia kembali kepada mereka dengan cara yang spektakuler: berjalan di atas air. Murid-murid takut dan merasa bahwa itu adalah hantu, namun Yesus berkata: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (26-27). Ternyata apa yang dilakukan oleh Yesus ini mendorong Petrus untuk ikut. Ia sepertinya ingin menjadi murid yang spektakuler dibandingkan dengan yang lain. Singkat cerita Ia turun dan memang bisa berjalan di atas air, namun keraguan dan kebimbangan muncul ketika ada angin yang turun dan merasa akan tenggelam dan matilah dirinya: “Tuhan, tolonglah aku!” (30).

Apakah hal-hal yang spektakuler (mujizat) dalam dunia kita saat ini masih ada dan terjadi? Tentunya masih, karena karya Allah bersifat abadi dan tidak dapat dibatasi ruang dan waktu. Namun mengapa itu tidak bisa menjadi sesuatu yang tetap ada? Salah satu penyebabnya adalah keraguan yang melanda anak-anak Tuhan. Sama seperti Petrus, yang awalnya bisa namun ketika ada gangguan yang sederhana – angin — menjadikan dirinya takut dan merasa akan mati. Yesus, menegaskan: ”Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang (31)?”.

Kepercayaan yang sungguh-sungguh muncul dari pengenalan yang sungguh-sungguh. Pengenalan yang sungguh-sungguh terjadi melalui perjumpaan yang sungguh-sungguh pula. Karena itu karya Allah yang spektakuler yang menjadi kesaksian akan DIA bisa terwujud melalui kita, jika ada kepercayaan yang sungguh-sungguh pula. Karena itu sebelum turun dari atas perahu dan mau mengikuti apa yang Yesus lakukan, pastikan dulu akan keyakinan tentang DIA. Agar di perjalanan tidak “terlalu” muncul keraguan yang akhirnya bukan menjadi kesaksian akan DIA tapi justru membuat-Nya tak tersaksikan dengan baik dan benar.  

Pdt. Elfriend P. Sitompul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *