Renungan : Pemulihan Diri (part 3)

Sudah terbuka sama Tuhan dan orang-orang yang saya percaya. Sudah ampuni kesalahan orang lain (atau, kesalahan saya sudah diampuni). Sudah minta hati yang bersih sama Tuhan. Tapi, tidak bisa lupakan apa yang sudah terjadi. Pernahkah Anda mengalami hal ini?

Setiap luka yang sudah sembuh sekalipun, meninggalkan bekas. Bekas luka dapat mengingatkan kita kejadian yang lalu dan secara natural kita ingin menutupinya. Tapi bekas luka juga menceritakan tentang kehebatan Tuhan yang telah menolong kita.

Ada seseorang yang dulunya menganiaya pengikut Kristus, tapi kemudian bertobat menjadi seorang pemberita Injil. Pauluslah orangnya. Paulus bertobat karena bertemu dan mengalami Yesus. Menyadari kesalahannya di masa lalu, tentu Paulus juga merasakan penyesalan yang dalam. Dan juga, harus menghadapi orang-orang yang skeptis, yang belum percaya kalau dia sudah berubah. Bagaimana caranya hidup dengan bekas luka yang demikian?

“Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus,” Paulus katakan dalam 1 Timotius 1:14. Ya, hanya dengan kasih karunia Tuhan. Kasih karunia yang telah menguatkan Paulus, adalah kasih karunia yang sama yang dapat menguatkan Anda. Ingatlah selalu, sepanjang proses kesembuhan, bahkan sepanjang hidup Anda, kasih karunia Tuhan cukup bagimu. 

1 Timotius 1 : 12-17 TB

12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku – 13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman. 14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. 15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: ”Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,” dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. 16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. 17 Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.

Doa

Tuhan Yesus, terima kasih untuk kasih karunia-Mu atas hidupku. Aku ingin berjalan dengan kasih karunia-Mu dari hari ke hari. Biarlah dengan bekas luka ini justru, aku dapat bersaksi tentang bagaimana Engkau menyembuhkan aku, dan memberikan harapan bagi orang yang mendengarnya suatu hari nanti. Dalam nama Tuhan Yesus, amin.

source : bible.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *