(Mazmur 42 : 1-12)

Eben-Haezer, sampai di sini Tuhan menolong kita. Pernyataan itu sesungguhnya bagi setiap orang percaya bukan hanya sekedar pernyataan. Sungguh itu adalah kenyataan yang nyata. Tuhan telah menolong kita disepanjang perjalanan ditahun 2022 dan sekarang kita sudah berada ditahun 2023. Tahun yang “katanya” para ahli-ahli merupakan tahun yang berat. Setelah melalui pandemi Covid-19 yang penuh dengan drama yang meneteskan air mata kesedihan, ketakutan dan lainnya, situasi ekonomi juga diprediksi akan berat, alam yang dari hari ke hari juga makin tak bersahabat dan berbagai macam persoalan yang sudah ada dan yang akan muncul. Maka muncul pertanyaan bagi umat percaya adalah “Dimana Allahmu?”(4)

Mazmur yang kita baca saat ini menunjukkan dialog batin yang terjadi antara si pemazmur dalam realita kehidupannya dan pengalaman “kebeningan” dirinya dengan Allah (Lihat ayat 5-6). Dalam realita kehidupan yang memang tak dipungkirinya adalah berat, penuh dengan tantangan, Ia sang pemazmur kembali tersadarkan bahwa ketika Ia hanya berharap pada manusia maka kekecewaan akan menjadi kenyataan yang akan terjadi. Sebaliknya ketika Ia selalu berharap hanya kepada Allah maka kekuatan yang dahsyat akan selalu mengiringi jalan kehidupannya.

Tahun 2023 adalah bagian tahun yang masih dalam misteri. Banyak kisah akan bisa terjadi didalamnya. Ketika kita “terlalu” mendengarkan prediksi-prediksi para ahli-ahli yang ada di dunia dan tak melihat dan merasakan dengan sungguh-sungguh dari kuasa kasih Allah maka tahun ini bisa menjadi sungguh-sungguh tahun yang menakutkan, menghilangkan sukacita dan pengharapan. Janganlah itu terjadi, tetaplah yakin Allah kita bukan Allah yang mati, IA adalah Allah yang hidup dan selalu hadir dalam setiap kisah hidup umatNya. Jadi selalulah berpengharapan padaNya.

Selamat tahun baru 2023 !!!

Pdt. Elfriend P. Sitompul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *