(Yesaya 54:10)
Benarkah Damai itu indah? Pertanyaan yang sederhana namun butuh permenungan yang mendalam untuk menjawabnya. Jika benar bahwa damai itu indah, bagaimana bisa terwujud? Bukankah paling tidak untuk menghadirkannya harus ada kedewasaan dalam menerima perbedaan-perbedaan yang ada. Sementara, kalau kita mau jujur, bukankah manusia itu memiliki kecenderungan untuk menjadikan ego yang lebih berkuasa daripada menerima keberadaan yang ada pada manusia lain. Sementara itu membangun dialog yang egaliter/setara menjadi bagian harus ada dalam menghadirkan damai. Karena itu, dengan adanya kehidupan beragama yang baik dan benar dapat menghadirkan hal itu.
Bagaimana beragama yang baik dan benar tersebut? Paling tidak ketika memahami dan menghidupi dengan benar dan tepat sang Ilahi yang disembah dan dipercayai. Mengapa itu penting, karena banyak terjadi bahwa agama dengan segala ritual yang ada didalamnya tidak mengarahkan untuk pengenalan yang mengubahkan namun sebaliknya memaksakan agama dengan segala ritualnya untuk memuaskan segala nafsu-nafsu yang ada.
Teks ini menolong, untuk melihat sosok Allah yang penuh dengan kasih setia. IA selalu ada dalam setiap kisah kehidupan umatnya. Ketika hal tersebut dihayati dengan benar dan tepat maka Allah yang sedemikian akan mendamaikan hati dan mewujud pula dengan hadirnya damai bagi manusia yang lainnya. Jadi damai itu indah jika kita sudah berdamai dengan Tuhan yang penuh kasih.
Pdt. Elfriend P. Sitompul