Renungan Minggu, 28 Agustus 2022

Roma 9 : 1 – 5

Dipilih oleh Dia, tentunya menjadi kerinduan dari setiap makhluk bahkan bangsa. Ketika terpilih oleh Dia maka akan ada banyak sekali kebaikan-kebaikan dan turunan-nya di dalam kehidupan. Namun sesungguhnya menjadi terpilih itu bukanlah bagian yang terpenting dalam hidup ini melainkan menjaga kualitas hidup lah yang utama untuk dikerjakan dengan penuh kesetiaan dan kesungguhan. Dan ini berlangsung terus menerus sampai Dia yang memilih itu datang kembali.

Teks bacaan saat ini hendak menunjukkan bagaimana Allah telah memilih bangsa Israel (ayat 4). Sejarah akan pemilihan itu digambarkan oleh Paulus (ayat 7), tetapi bangsa ini tak menjaga semua itu. Sepertinya kesombongan diri sebagai bangsa yang terpilih lebih dominan termunculkan daripada menyaksikan kualitas diri sebagai umat pilihan Allah. Bahkan mereka sepertinya mengecilkan dan membatasi akan kuasa Allah ( ayat 21). Karena itu, teks menjadi menarik ketika memperhatikan ayat 30-33, yang menunjukkan bahwa Allah menjadi pribadi yang sangat berkuasa untuk menunjukkan kuasa-Nya bahkan dalam pemilihan-Nya untuk siapa yang menjadi umat-Nya. Bangsa Israel ternyata ada mengalami kegagalan karena mereka tidak menghidupi iman mereka, sebaliknya ada bangsa-bangsa lain yang menghidupi iman dengan penuh kesetiaan.

77 tahun sudah perjalanan proklamasi sejak dari 17 Agustus 1945. “Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat” itulah tema yang diangkat dalam HUT tahun ini. Bukan tanpa alasan, sudah lebih dari 2 tahun Covid menghantam kehidupan dunia termasuk bangsa Indonesia. Tak ada yang tak mengalami dampaknya. Ada harapan untuk pulih dan kuat, bukan berlama-lama tapi kiranya bisa segera. Bisakah itu? Bisa! Ketika bangsa termasuk umat-umat Tuhan yang ada dalam bangsa ini mau berlutut dan benar-benar menghidupi iman kepercayaan-nya dengan benar. Maka pemulihan akan terjadi.

Pdt. Elfriend P. Sitompul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *