Renungan Minggu, 27 Maret 2022
Orang Kristen / Murid Kristus
1 Yohanes 2 : 6
Menjadi Kristen berarti hidup sama seperti Kristus, meneladani-Nya dan hidup menurut cara yang Tuhan tetapkan. Tuhan ingin kita tumbuh serupa dengan Kristus dalam segala hal ke arah Dia (4:15). Tujuan Bapa adalah menjadikan kita dewasa dan mengembangkan karakteristik Yesus Kristus. Sedihnya, jutaan orang Kristen telah menjadi tua tetapi tidak menjadi dewasa, mereka terhenti dalam keadaan bayi rohani. Pertumbuhan rohani tidak berjalan otomatis, pertumbuhan membutuhkan komitmen secara sadar dan kemauan untuk bertumbuh. Kristen seringkali hanya sekedar identitas. Setiap kita perlu bertanya pada diri sendiri: “Apakah kita orang Kristen yang terhormat menjadi pengikut Kristus? Atau hanya sekedar Kristen KTP?” Jika kita mengaku pengikut Kristus maka kita harus punya suatu gaya hidup kristiani yang sesuai dengan kehendak Kristus, yaitu gaya hidup yang memberi kita identitas bahwa kita adalah pengikut Kristus, bukan pengikut dunia. Identitas yang jelas sebagai pengikut Kristus bisa dikenal semua orang dan dari buahnya akan tampak.
Orang Kristen adalah orang yang sadar akan komitmen-nya menjadi murid Kristus, dan siap berdampak di tengah dunia dan jaman yang semakin merosot, serta siap menerima segala konsekuensi yang akan muncul. Kita tidak boleh berubah di tengah jalan, ketika kita menjadi seorang pengikut Kristus, maka itulah komitmen yang harus disadari sepenuhnya. Menjadi pengikut Kristus memiliki risiko dan kita harus hidup sungguh-sungguh dan sepadan dengan apa yang di tuntutNya.
Sering dalam perjalanan hidup, kita tidak setia dengan komitmen awal kita. Saat dalam kesusahan, dekat sekali dengan Tuhan, hidup penuh kejujuran, namun di saat keadaan serba ada dan nyaman mulai melupakan Tuhan. Kekristenan seharusnya adalah perubahan dari yang tidak baik menjadi baik, tetapi realita zaman, daya tarik alam semesta ini sangat kuat, sehingga banyak orang telah menjadi gelap mata terhadap glamour kehidupan, akhirnya menyangkali kejujuran iman sebagai pengikut Kristus. Ketika menyebut diri sebagai seorang Kristen apakah kita sadar dengan semua itu? Atau sekedar karena lahir dalam keluarga Kristen? Identitas di KTP? Diperlukan kejujuran untuk memeriksa diri dengan baik, dimana kita berada dan bagaimana seharusnya kita hidup sama Kristus telah hidup.
Karena itu berdoalah, jangan menjadi seorang Kristen yang hanya sekedar status, berhentilah menjadi Kristen KTP yang tidak memberikan manfaat apa-apa. Jangan mengaku Kristen namun belum menjadi pengikut Kristus. Sebagai pengikut Kristus mari kita berhenti sejenak dan berdoa, kiranya mulai saat ini kiita semua menjadi seorang Kristen yang benar-benar Kristen dan Kristen yang sungguh-sungguh mengikut Kristus. Amin.
Bpk. Ujang Zeni Saepuloh