Renungan Minggu, 13 Maret 2022
Penjala Manusia
Markus 1 : 16 – 20
Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Ini adalah Perkataan Tuhan Yesus yang ditujukan kepada Simon Petrus dan Andreas saat mereka sedang menjala ikan di danau Galilea. Menjadi penjala manusia artinya menjaring orang supaya mereka menjadi pengikut Yesus, menjadi percaya kepada Yesus, menjadi murid Yesus.
Dari perikop ini, seseorang bisa menjadi penjala manusia karena:
- Karena panggilan dan pengutusan (ay. 17). Dalam Terjemahan Sederhana Indonesia, dijelaskan; “Mari ikut Aku. Pekerjaan kalian bukan lagi penjala ikan, tetapi Aku akan mengajar kalian untuk menjaring orang-orang supaya mereka menjadi pengikut-Ku.” Yesus memanggil mereka agar mengikuti-Nya dan kemudian mengutus untuk membawa orang kepada-Nya. Artinya bahwa murid Yesus dipanggil untuk menjadi penjala manusia, dengan cara memberitakan Injil, dan menjadikan semua bangsa menjadi murid Yesus (band. Matius 28:19-20).
- Memiliki komitmen dan kesiap-sediaan untuk menjalankan perintah Yesus (ay.18). Siap mengikuti Tuhan Yesus, dan siap untuk menjadi penjala manusia, tidak ada keraguan dalam mengikut Yesus. Itulah yang dilakukan oleh Simon Petrus dan Andreas, demikian juga Yakobus dan Yohanes anak-anak Zebedeus (ay.19), mereka mengikut Dia (ay.20). Hal ini mereka lakukan berdasarkan pemahaman iman kepada Yesus yang adalah Mesias Anak Allah, melalui karya yang sudah dikerjakan-Nya (band. Luk 4:41).
- Memiliki Prioritas, yakni mengutamakan Yesus lebih dari apapun (ay. 20). Ketika mereka meninggalkan ayahnya, orang disekitarnya, pekerjaannya, lalu mengikut Yesus, ini bicara tentang prioritas hidup. Tuhan Yesus berkata; “Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal (Matius 19:29). Rasul Paulus berkata; “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah” (Filipi 1:21-22).
Mari kita pulihkan panggilan kita untuk membawa orang kepada Yesus, dengan meyakini panggilan dan pengutusan kita, memiliki komitmen untuk menjalankan perintah Yesus dan mengutamakan Yesus lebih dari apapun. Kiranya menjadi berkat.
