Renungan Minggu, 2 Januari 2022

Who am I? (Siapakah Aku?)

Mazmur 8 : 1 – 10

Hari ini patutlah kita sungguh-sungguh bersyukur atas seluruh kehidupan yang sudah dilalui dan kesempatan untuk memasuki tahun yang baru. Kita tahu bahwa tahun 2021 kemarin adalah tahun yang penuh dengan tantangan dimana pandemi COVID-19 masih ada (dengan berbagai macam variannya) dan itu telah meluluh lantakkan semua yang direncanakan, dikasihi dan lainnya. Hidup terasa sangat melambat iramanya. Semua rencana sepertinya tinggal rencana, kegagalan dan kesedihan sungguh menjadi bagian yang lumrah terjadi dalam kehidupan umat manusia. Tapi kembali rasa syukur tetap perlu dipanjatkan, karena semua kegelapan situasi itu telah dilewati dan kita diperkenankan untuk memasuki tahun 2022.

Semoga tahun 2022 adalah tahun yang penuh dengan doa dan harapan untuk terjadinya pemulihan dalam segala aspek kehidupan. Harapan untuk bisa lebih leluasa lagi dalam perjumpaan serta perwujudan karya dan impian yang dicita-citakan. Teks bacaan kali ini sepertinya menolong untuk melihat akan hal itu. Sang Pemazmur memberikan gambaran akan Allah yang maha dahsyat dan mulia itu sungguh telah menciptakan segala yang ada dalam dunia ini (ayat 4), lalu Allah Sang Pencipta itu telah memberikan kuasa-Nya kepada umat manusia (6). Dari bagian itu, ada kesadaran yang harus selalu dimiliki bahwa ada Allah yang berkuasa atas segala apa yang ada dalam hidup di dunia ini. Hal ini membuktikan bahwa manusia tidaklah sendirian dalam menghadapi kehidupan yang ada, dengan berbagai rupa ragam kisah yang ada di dalamnya. Dengan itu pula maka hidup harus selalu diletakkan dalam tangan kuasaNya. Kedua, ketika hidup dalam kesadaran akan DIA dan diletakkan dalam DIA, maka IA akan memimpin kita dalam menghadapi semua yang ada. Pemulihan pun bisa terjadi dengan segala tuntunan tangan-Nya.

2022, apakah kehidupan manusia kita bisa terpulihkan? Bisa! Ketika kita sadar akan DIA sebagai Sang maha kuasa dan karena itu pula hidup selalu ada dalam ketertundukan pada DIA, yang melihat kehendak-Nya sebagai yang utama dibandingkan dengan kehendak kita. Serta itu juga diwujudkan pula dalam kerja dan aksi  keseharian dalam tuntunan-Nya. Inilah jalan untuk terjadinya pemulihan atas seluruh kehidupan dalam kehendak-Nya. Ada Iman dan ada pula aksi dari iman tersebut. IA yang maha kuasa itu akan menuntun dalam perziarahan kehidupan kita di tahun 2022 ini. Selamat menjalani bersama DIA!

Pdt. Elfriend P. Sitompul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *