Renungan Minggu, 5 Desember 2021
Sang Raja Datang
Wahyu 19 : 11 – 16
Semua akan berakhir, tidak ada yang tidak berakhir dalam kehidupan di dunia ini. Dan dalam keberakhiran yang pasti itu, adalah penting untuk dipikirkan dan disikapi mengenai bagaimana kita ditemukan pada akhirnya – sesuatu yang seringkali orang abai dan luput untuk melakukannya. Kebanyakan manusia justru sibuk menikmati segala yang ditawarkan oleh dunia ini, bahkan tidak sedikit pula yang bersusah payah berusaha untuk tetap ada dalam dunia dengan segala kenikmatannya, yang sesungguhnya adalah usaha sia-sia. Lantas timbul sebuah tanya, “mengapa kebanyakan kita tidak menyadari bahwa hidup ini ada akhirnya dan ada pertanggungjawabannya?” Mungkin salah satu penyebabnya adalah lupa bahwa IA yang dahulu telah datang menjadi manusia, lahir di kandang domba, mati dalam siksaan atas kesombongan manusia akan datang kembali bukan lagi sebagai anak manusia yang lemah namun IA akan datang sebagai Raja yang menghakimi.
Inilah yang dilihat oleh Yohanes dalam wahyu yang diterima dan dituliskan-nya. Menunggangi kuda putih, bermahkotakan banyak dan IA akan menghakimi serta memerintah sebagai Raja yang kekal. Sosok pribadi penunggang kuda ini ditafsirkan sebagai Yesus yang dulu lahir di kandang domba, mati dalam kehinaan, datang kembali sebagai Raja yang akan menghakimi. IA hadir bukan lagi memberikan kado keselamatan, sebaliknya IA mempertanyakan apa dan bagaimana kado keselamatan itu digunakan dalam kehidupan ini.
Kembali di Masa Advent ini ada ajakan yang diberikan kepada kita, umat yang mengaku percaya padaNya, untuk kembali ke fitra atau hakekat asal, yaitu: sebagai umat tebusanNya yang percaya akan kedatanganNya kali kedua. Melalui Masa Advent ini ada ajakan untuk kembali hidup dalam kebenaran-Nya dan itu dilakoni sampai akhir kehidupan. Mudahkah itu? Tentu tidak, godaan dengan berbagai macam bentuknya pasti akan datang silih berganti, terpeleset jatuh pun bisa terjadi, namun hendaknya jangan terlalu lama dalam kejatuhan itu, bangkit dan tata kembali hidup dengan lebih baik. IA semakin dekat, siapkan diri dengan benar.
Pdt. Elfriend P. Sitompul