(Yakobus 2 : 14-26)
APAKAH GUNANYA (14), itulah dua kata tanya yang dituliskan oleh penulis teks bacaan saat ini. Yakobus sepertinya sedang mempertanyakan, dalam hal ini adalah tentang iman. Apa gunanya memiliki iman atau beriman jikalau itu tidak mengerakkan untuk beraksi atau berbuat. Yakobus hendak menekankan dampak dari seseorang itu apabila beriman. Iman itu harusnya dan seharusnya akan mengerakkan pribadi-pribadi untuk berbuat. Yakobus tidak sedang mempertentangkan atau melihat mana yang lebih penting beriman atau berbuat. Ia, justru hendak memperlihatkan bahwa iman yang ada/dimiliki itu tidak membuat berdiam diri namun menjadikan pribadi tersebut bertindak dan bahkan dikatakan bahwa iman yang sedemikian rupa adalah sempurna (22).
Pada bacaan saat ini juga disebutkan dua nama yang dijadikan contoh yaitu Abraham dan Rahab yang juga mengekspresikan imannya dalam tindakan dan perbuatan yang nyata. Sehingga Abraham disebut dengan sahabat Allah (23), serta Rahab yang menjadikan karya besar terjadi melalui sikap dan perbuatannya (25). Mereka tidak berdiam diri ketika ada perintah dan itu dilakukan dengan dasar iman.
Diingatkan, itulah yang sepertinya sedang tersampaikan kepada kita melalui bacaan saat ini. Beriman ternyata tidak membuat diri semakin tertutup, namun ia harusnya mendorong untuk bergerak dalam aksi-aksi yang nyata. Sikap yang sedemikian tidak akan mengurangi nilai imannya namun sebaliknya akan semakin menyempurnakan. Mari wujudkan.
Pdt. Elfriend P. Sitompul