Alat untuk Kebenaran (Roma 6 : 11 – 14)

Bahan Diskusi (15 menit):

  1. Sudah kenalkah Anda fungsi masing-masing anggota tubuh Anda?
  2. Dari sekian banyak fungsi anggota tubuh, bagian tubuh mana yang paling sulit dikendalikan?
  3. Hal apakah yang harus dimengerti untuk kita dapat menggunakan anggota tubuh kita dengan benar?
  4. Bagaimana kerinduan TUHAN dalam kita mempergunakan anggota tubuh ini?

Renungan Firman (15 menit):

Di Sekolah Minggu ada sebuah lagu yang berkata, “Hati-hati gunakan matamu, hati-hati gunakan matamu, karena Bapa di surga melihat ke bawah, hati-hati gunakan matamu” dimana kata “mata” kemudian diubah menjadi: “mulut”, “kaki”, “tangan”, “lidah”, dst – yang artinya: sedari kecil, seorang anak telah diajari fungsi setiap anggota tubuh-nya dan bagaimana mempergunakan-nya dengan benar. Mata memang berfungsi untuk melihat, tapi melihat yang seperti apa? Mulut memang berfungsi untuk berkata-kata, tapi berkata-kata yang seperti apa? Begitu pun dengan tangan, kaki, lidah, dan anggota tubuh lainnya. Setiap bagian anggota tubuh kita diarahkan untuk tidak hanya sekedar berfungsi, tapi juga berfungsi dengan benar.

Terjemahan Inggris menggunakan istilah “instrument” dalam menyebut “anggota tubuh”. Apa itu “instrument”? Ibarat dalam sebuah konser musik berisikan berbagai tipe instrumen musik, mulai dari alat musik tiup, petik, pukul, dll — dimana setiap instrumen berdiri sendiri, independen, tidak bergantung pada instrumen yang lain. Semua bisa memainkan nadanya masing-masing dengan bebas. Tapi apakah simfoni yang harmonis dan indah dapat terjadi? Tentunya tidak. Harmonisasi yang indah hanya dapat terjadi ketika setiap instrumen tersebut mengikuti arahan dirigen dan memainkan nadanya dengan benar. Gitar yang asal petik, saxophone yang asal tiup, piano yang asal pencet memang akan menghasilkan nada sesuai warna suara-nya, tapi itu tidaklah indah dan enak didengar.

Di sisi lain, pisau adalah benda netral. Ia adalah sebuah instrumen. Di tangan juru masak atau dokter bedah, pisau tersebut dapat menghasilkan masakan yang lezat atau menyelamatkan nyawa orang. Tapi di tangan penjahat, pisau tersebut dapat merugikan orang, semua tergantung pada bagaimana instrumen tsb dipergunakan.   

Pertanyaan untuk Direnungkan (10 menit):

  1. Menurut Anda, adakah bagian dari tubuh kita yang tidak berguna?
  2. Adakah bagian tubuh kita yang diciptakan untuk tujuan jahat? Sebutkan!
  3. Jika ada bagian tubuh yang kecenderungannya adalah berlaku jahat, hal apa yang sebaiknya kita lakukan?
  4. Bagaimana cara kita mendedikasikan setiap anggota tubuh kita ini untuk TUHAN?

Kesimpulan (20 menit):

Dengan tangan, kita dapat menolong dan memberkati orang lain. Tapi dengan tangan yang sama kita juga dapat memukul, berbuat asusila, dsb. Dengan kaki, kita dapat bepergian wisata alam, bepergian mencari jiwa, dsb. Tapi dengan kaki yang sama juga, kita dapat juga dibawanya ke tempat prostitusi atau kerumunan para pencemooh. Dengan mulut, kita dapat memperkatakan Firman dan kebenaran, tapi dengan mulut yang sama, kita pun dapat memfitnah dan mengutuki orang lain. Dengan mata, kita dapat melihat segala kebaikan TUHAN dan orang-orang yang butuh pertolongan, tapi dengan mata yang sama, kita dapat memandang perempuan dan menginginkannya dalam hati (berzinah dalam hati – Matius 5:28). Ya, semua anggota tubuh kita adalah “instrumen” yang netral, tapi ia dapat menjadi instrumen yang baik atau tidak tergantung dari bagaimana kita mempergunakannya.

Orang bijak berkata, “janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu, dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya. Karena banyaklah orang yang gugur ditewaskannya, sangat besarlah jumlah orang yang dibunuhnya. Rumahnya adalah jalan ke dunia orang mati, yang menurun ke ruangan-ruangan maut (Amsal 7:25-27).” Untuk para pria: langkah kaki kita bisa membawa kita ke rumah TUHAN, beribadah dan bersekutu dengan sesama orang percaya. Tapi ia juga dapat membawa kita menuju jalan dunia orang mati, menurun ke ruangan-ruangan maut dimana “jiwa” kita ditewaskan dan dibunuhnya, bahkan Alkitab berkata, “”banyaklah orang” dan “sangat besarlah jumlah orang”.

Apa tuntunan TUHAN tentang anggota tubuh kita dan bagaimana seharusnya kita mempergunakannya? Yesus berkata, “mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu (Matius 6:22-23). Rasul Yakobus juga berkata, “sebab kita semua bersalah dalam banyak hal, barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat mengendalikan seluruh tubuhnya. .. demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. .. lidah pun adalah api, ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka (Yakobus 3:2,5,6).” Paulus juga mengingatkan, “orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarkannya, beroleh kasih karunia (Efesus 4:28-29). Lagi, Yakobus berkata, “hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini, setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah, sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah (Yakobus 1:19-20). Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu (FIlipi 4:8).

Ada terlalu banyak petunjuk penggunaan anggota tubuh dituliskan di Alkitab kita, mulai dari mata, lidah, telinga, mulut, tangan, kaki, dsb. Ya, jika sebelumnya kita menyerahkan instrumen tsb kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, maka sekarang kita mulai menyerahkan anggota-anggota tubuh kita kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran (Roma 6:13). Bagaimana caranya? Dengan menyadari bahwa sesungguhnya kita telah mati karena dosa dan pelanggaran kita, namun Tuhan Yesus rela mengorbankan diri-Nya untuk penebusan dan keselamatan kita, sehingga kita mengalami kuasa kebangkitan dan pembenaran daripadaNya, menjadi manusia baru, manusia yang segala anggota tubuh-nya dikhususkan untuk menjadi alat kebenaran. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *