(Mat 11 : 25-30)

Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, Memanggil aku dan kau.

Lihatlah, Dia prihatin menunggu, Menunggu aku dan kau.

Hai, mari datanglah kau yang lelah, Mari datanglah.

Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil kau yang susah, Marilah.

Itu merupakan bagian dari syair lagu berjudul: Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil (KJ 353).

Dari bacaan firman Tuhan yang diambil saat ini, kita dapat melihat bahwa ada kelembutan dalam Yesus saat memanggil kita untuk bersama-sama dengan DIA. IA tahu bahwa manusia mengalami kelelahan atas semua hal yang ada/dialami dalam kehidupannya. Dan hanya DIA yang mampu melepaskan semua itu.

Dalam ayat 28, Yesus memberikan janji ketika sambutan panggilan untuk datang kepadaNya dilakukan maka akan adanya kelegaan. Ini adalah berita sukacita yang membahagiakan. Tetapi jangan berhenti sampai disitu saja, tapi perhatikan juga dibagian ayat selanjutnya (29), disana ada harapan untuk mau tetap setia dalam kebenaran hidup sekalipun ada beban yang terus menekan. Beban itu akan bisa dihadapi dan dijalani dengan selalu mau belajar padaNya. Lalu ditutup dengan keyakinan bahwa semua yang terjadi tidak pernah melebihi dari kekuatan yang ada dalam diri (30).

Panggilan untuk bersamaNya tidak akan sia-sia. Mari, ketika ada mendengar panggilanNya, janganlah keraskan hati, mengabaikan dan lainnya, tetapi sambutlah dengan sungguh-sungguh karena hanya panggilanNya yang akan menjadikan kita Bahagia. 

Pdt. Elfriend P. Sitompul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *