(1 Pet 2:16)

Ingatlah dan bahkan haruslah selalu diingat, bahwa ketika hidup sudah ada didalam Kristus maka telah bebas dari perbudakan dosa. Hal ini menjadikan hidup telah mengalami kemerdekaan. Keadaan sedemikian ini harusnya memberikan dampak yang nyata, paling tidak hidup tidak “terlalu” diatur oleh kata orang namun dalam kemerdekaan hidup diatur oleh DIA sang sumber kemerdekaan itu. Hal lain yang harusnya ada yaitu hidup dalam “kemurniaan”. Hidup yang tak lagi mengikuti arus dunia atau jalan yang kebanyakan umat manusia pilih, namun sebaliknya bersikap baru bahkan sekalipun itu harus bertentangan dengan kebanyakan jalan yang diambil oleh manusia-manusia di dunia ini.

Itulah paling tidak nuansa yang kuat yang hendak disampaikan dalam teks bacaan kita kali ini. Hidup sebagai orang merdeka dengan tidak menyalahgunakan keadaan tersebut dalam sikap-sikap hidup, sebaliknya menjadi patuh sebagai wujud hidup yang ada dalam tuntunan dari DIA (16). Hal ini tentu tidak mudah, karena sering sekali karya akbar Tuhan melalui kematian dan kebangkitannya itu sering menjadikan umat menjadi hidup dalam kebebasan yang sebebas-bebasnya.

Teks bacaan mengingatkan bahwa kemerdekaan yang diterima bukan menjadikan hidup semau gue atau sekehendak hati, sebaliknya hidup dalam kemerdekaan diletakkan dalam wujud kepatuhan kepada Tuhan. Yang itu muncul bukan sebagai bentuk penjajahan baru tapi sebagai sikap syukur karena Tuhan telah melakukan karya yang akbar dan tak terkira nilainya bagi hidup saya dan anda. Mari mulai dan lanjutkan dengan setia.

Pdt. Elfriend P. Sitompul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *