(Amsal 11:24-25)
Kadang kala atau bahkan harusnya membaca isi dari Alkitab perlu ada dalam situasi yang tenang dan mendalam. Hal ini perlu dilakukan agar dapat menemukan makna yang terdapat dalam teks-teks yang ada. Hal sedemikian juga sepertinya terdapat dalam bacaan kali ini. Jika sekilas dilihat pada ayat 24, sepertinya ada yang janggal atau tidak sesuai dengan ajaran atau kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan keseharian. Menghemat sepertinya menjadi hal yang tak benar untuk dilakukan, sebaliknya gemar menyebar harta tidak akan mendatangkan kesusahan. Apa ini benar dan dapat dilakukan? Bukankah hal itu sangat bertentangan dengan aturan yang ada dalam hidup manusia?
Rupa-rupanya membaca kitab Amsal tidak dapat dipisahkan dari apa yang tertera dalam pasal 1:7. Bagian ini dapat dikatakan sebagai penjelasan dari maksud dan tujuan dari apa-apa yang tertulis dalam kitab ini. Adalah sikap hidup yang takut akan Tuhan. Sikap hidup tersebut akan menghadirkan perubahan perilaku hidup yang memunculkan hikmat-hikmat yang terwujud dalam kehidupan. Dengan demikian Amsal memberikan pengajaran akan “skill of life” atau hidup yang bermakna. Termasuk dalam tata kelola harta. Ada cara pandang/paradigma baru dalam melihat kenyataan-kenyataan yang ada.
Kembali kepada teks bacaan kali ini jika dibingkai dengan pasal 1:7 tadi, rupanya hendak mengajak hidup agar selalu diletakkan dalam keyakinan iman kepada kuasa penyertaan dari Tuhan. Segalanya ada dalam genggaman dan tuntunanNya. Ini akan mengubah mentalitas yang selalu menahan untuk diri sendiri menjadi mentalitas yang mau memberi dalam keyakinan memberi itu karena sukacita yang diterima dari DIA dan dikembalikan kepadaNya (Roma 11:36).
Mari kita lakukan itu.
Pdt. Elfriend Sitompul