Nats Alkitab: Yesaya 61:1-11

Dalam bulan Agustus ini sebagai bangsa Indonesia, kita memperingati 78 tahun kemerdekaan Indonesia. Kita patut bersyukur karena selama itu pula Tuhan senantiasa menyertai, melindungi dan memberkati bangsa kita. Selama 78 tahun bangsa kita merdeka, kita telah dibebaskan dari berbagai perbudakan dan penjajahan dalam segi politik, ekonomi, budaya, dan juga secara fisik. Namun sebagai umat Kristen, yang juga merupakan warga Kerajaan Surga, kita tidak hanya dibebaskan secara politik, ekonomi, budaya, dan fisik namun yang lebih penting lagi ialah bahwa melalui kedatangan, kematian dan kebangkitan Kristus, kita dibebaskan dari perbudakan dosa dan hukuman maut.

Ketika sebuah bangsa berada dalam masa penjajahan dan penindasan bangsa lain, mengalami situasi yang sukar dan berada dalam penderitaan yang berat, maka janji kemerdekaan, kelepasan dan kemenangan akan memberikan pengharapan dan kekuatan bagi bangsa tersebut. Hal itu pula yang disampaikan oleh nabi Yesaya di dalam Yesaya 61:1-3. Di tengah kesukaran yang dialami oleh penduduk Sion, Nabi Yesaya menyampaikan bahwa Tuhan adalah pribadi yang memperhatikan dan peduli terhadap penderitaan umat-Nya (ayat 1). Itu sebabnya Ia akan bertindak untuk membebaskan, memerdekakan dan memulihkan mereka. Tidak cukup sampai di sana, Tuhan juga berjanji bahwa hidup umat yang telah dipulihkan tersebut akan menjadi berkat bagi seluruh bangsa (ayat 9, 11).

Semua janji pemulihan yang Tuhan berikan kepada umat-Nya, dimulai dengan langkah awal yakni penyertaan Tuhan dalam hidup umat-Nya (ayat 1). Itu sebabnya, penting bagi setiap kita jemaat Tuhan pada saat ini untuk menyadari penyertaan dan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kehadiran yang bukan hanya sekedar simbol tapi kehadiran yang nyata dalam hidup kita sehari-hari, sebab Ia adalah pribadi yang transenden dan juga imanen. Ia adalah pribadi yang Mahaagung dan Mahabesar pencipta seluruh alam semesta ini namun ia juga adalah pribadi yang dekat dan terlibat dalam kehidupan umat-Nya. Kehadiran-Nya dalam hidup kita-lah yang akan memerdekakan kita dari belenggu dosa dan juga menuntun hidup kita untuk menjadi berkat bagi lingkungan di mana Tuhan menempatkan kita. Imanuel!

Pdt. Riska Virantika

GKPB Fajar Pengharapan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *