Matius 6 : 12 – 15
Pengajaran tentang mengampuni terdapat dalam rangkaian Doa Bapa Kami yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Hal pengampunan (mengampuni dan diampuni) sangat penting sehingga Tuhan Yesus mengajarkannya atau menyertakannya dalam Doa Bapa Kami (ayat 12) dan memberikan penjelasan tambahan (ayat 14-15). Pengampunan berkaitan dengan dosa, kesalahan atau pelanggaran yang sudah kita lakukan di masa lampau. Sehingga kita memohon pengampunan dari Tuhan agar konsekuensi atau akibat yang ditimbulkan dari dosa, kesalahan, pelanggaran masa lalu, tidak kita rasakan di masa yang akan datang.
Setiap orang yang memohon pengampunan dari Tuhan, juga harus (terlebih dahulu) memgampuni orang lain. Karena doa permohonan pengampunan dari Tuhan, sejatinya harus dilakukan dengan hati tulus, sukacita, damai sejahtera tanpa ada dendam ataupun amarah kepada orang lain. Hal ini sangat berkaitan dengan hukum Kasih. Bahwa sebagai bentuk kita mengasihi Tuhan, maka kita memohon pengampunan dari-Nya dan bertobat atas dosa kesalahan kita. Dan sebagai bentuk kita mengasihi sesama, maka kita harus mengampuni kesalahan orang lain terhadap kita (bahkan kita juga harus meminta maaf jikalau kita melakukan kesalahan kepada orang lain).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Kasih yang Mengampuni” adalah Kasih Tuhan kepada umat-Nya dengan mengampuni dosa kesalahan mereka dan kasih kita kepada sesama yang mengampuni kesalahan orang lain terhadap kita. Marilah kita mengasihi Tuhan yang sudah mengampuni dosa dan pelanggaran kita dengan menebusnya di atas kayu salib. Tuhan Yesus sudah rela berkorban menggantikan kita yang seharusnya dihukum atas dosa pelanggaran kita. Bahwa hari Rabu kemarin, Bapak Ibu dan saudara juga sudah melaksanakan ibadah Rabu Abu sebagai peringatan bahwa sebentar lagi kita akan mengingat rayakan pengorbanan Tuhan Yesus dan kebangkitan Kristus (Paskah) mengalahkan maut. Maka, selamat mengampuni karena Tuhan sudah mengampuni dosa-dosa kita. Amin.
Pdt. Diki (GKMI Pniel Ambarawa)