Ulangan 28 : 1, Ulangan 2 : 7, Ulangan 8 : 1 – 20
Bukan lagi usia yang masih kanak-kanak, melainkan usia yang sudah dewasa bahkan matang. Bukan pula usia yang masih perlu selalu diperhatikan, diberi makan, dsb, melainkan usia yang sudah seharusnya memberi perhatian, makanan dan lainnya. Ya, itulah usia GKMI Bandung saat ini: 40 tahun. Persoalan bukan lagi apa yang gereja berikan untuk aku melainkan apa yang bisa aku berikan untuk gereja demi perwujudan tubuh Kristus yang semakin lebih nyata di dunia ini.
Dikisahkan bahwa bangsa Israel yang telah 40 tahun lamanya mengembara di padang gurun dengan segala kisah-nya akan segera memasuki Tanah Perjanjian. Musa, sang pemimpin, memberi nasihat kepada umat. Ia memberitahukan bahwa Tanah Perjanjian itu akan memberi mereka banyak berkat hingga berkelimpahan bagi kehidupan mereka (Lihat ayat 3-13). Namun semua itu tak datang dengan sendirinya. Ada syarat yang harus mereka lakukan, yaitu: ketika umat mau menjadi umat yang setia dalam mendengar dan melakukan perintah-perintah-Nya (1-2). Pembaruan akal budi dan perubahan paradigma dalam menjalani kehidupan ini adalah hal yang paling utama untuk terlebih dahulu dialami sebelum berkat itu dimintakan dan didapatkan. Sebaliknya, jika tidak ada kesetiaan dalam mendengar dan melakukan kehendak-Nya maka kutuk lah yang akan mengikuti setiap kehidupan (ayat 16-45).
GKMI Bandung, menjadi gereja berkat atau kutuk? Seharusnya menjadi gereja memberkati, yaitu: ketika umat yang ada di dalam nya telah mengalami perubahan oleh kasih karunia Tuhan dalam karya akbar Yesus Kristus. Hidup tak lagi dipusatkan pada diri sendiri namun DIA, Tuhan yang telah membebaskan dari belenggu kematian kekal. Maka sikap hidup pun tak lagi dalam keluhan-keluhan namun dalam aksi-aksi nyata sebagai rasa syukur atas tuntunan Tuhan. Bagi GKMI Bandung, apakah Tanah Perjanjian itu sudah dialami? Jika Ebenhaezer (pertolongan Tuhan), maka ya, sudah kita alami. Pertanyaan berikutnya: kontribusi apa yang dapat kau berikan di tanah / gereja?
Pdt. Elfriend P. Sitompul