Kejadian 13 : 1 – 18

Sesungguhnya tidak ada yang salah dengan materi. Ia ada dalam posisi netral. Manusia-manusianya lah yang membuat materi itu menjadi positif atau negatif. Namun sayangnya materi tsb justru seringkali dijadikan hal yang negatif. Konflik karena materi pun sering terjadi, bahkan hubungan antar anggota keluarga bisa retak karenanya. Perebutan materi, harta, tahta dan kuasa — semua terjadi karena keinginan-keinginan yang tak bisa dikendalikan dengan baik.

Kisah teks ini juga menunjukkan kecenderungan yang bisa memunculkan konflik. Abram yang kaya memiliki keponakan bernama Lot. Ia sudah ada bersama dengan Abram dan mungkin ikut juga membangun kekayaan dan kejayaan sang paman. Tak ada keserakahan dalam diri Abram. Hal itu diwujudkan dengan hendak memberikan tanah yang ada bagi Lot. Itupun tidak dilakukan dengan cara curang dengan memilih bagian yang terbaik dulu. Tidak! Ia membiarkan Lot untuk memilih mana yang ia mau terlebih dahulu. Lot melihat sumber air yang ada, maka dipilihlah bagian itu untuk dirinya (ayat 11-12).

Abram tidak kesal, marah dan berkonflik atas pilihan Lot itu. Dengan sukacita ia memberikan tanah itu. Ia melanjutkan perjalanan hidupnya dan ternyata ada janji Tuhan yang disampaikan kepadanya yang lebih lagi dari apa yang ada padanya dan Lot dapatkan (ayat 14-18). Abram yakin akan tuntunan dan penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Tuhan melihat kemurnian hati Abram yang nanti berubah menjadi Abraham (Bapak orang beriman). Daripada berkonflik yang tak berujung, maka ia memilih untuk meyakini akan kuasa dari Tuhan. Bagaimana dengan kita, lebih ingin berkonflik atau berdamai dalam kasih Tuhan. Selamat menutup bulan perdamaian.

Pdt. Elfriend P. Sitompul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *